#7

4.2K 344 9
                                    

Iqbaal sudah berangkat lagi ke yogyakarta satu hari yang lalu untuk melanjutkan proses syutingnya.

Dikediaman afendi sedang berkumpul diruang tengah. Sang ayah membuka percakapan.

"Sayang 3 hari lagi ayah ada tugas diluar, kamu mau ikut atau gimana?" Tanya sang ayah sambil membelai rambut putrinya yang sedang menyandar dipundaknya

"Eumm emang ayah disana berapa lama?"

"Kurang lebih ayah satu bulan disana, kamu mau gimana?"

"Yaudah ayah sama bunda gapapa pergi aja biar aku dirumah"

"Ayah sama bunda gabisa ninggalin kamu sendirian disini"

"Iya nak kamu ikut aja ya?" Ucap sang bunda

"Gapapa bund yah gak usah khawatir biar aku disini aja, lagian ada mbak juga kan"

"Walaupun mbak udah lama kerja sama kita, ayah gabisa ninggalin kamu disini gitu aja nak"

"Nanti kamu tinggal dirumah temen ayah dulu sayang mau ya?"

"Yaudah iya yah gimana baiknya aja"

"Nanti ayah ngomong dulu sama temen ayah, udah pasti dia setuju kok gapapa ya kamu tinggal di rumah temen ayah dulu"

"Iya ayah gapapa"

"Ayah janji paling lama disana satu bulan, secepatnya ayah bakal selesaiin pekerjaan ayah biar bisa cepet pulang"

"Ayah kerja sewajarnya aja yah, ga usah terlalu di paksain gapapa kok selsainya lama juga yang penting ayah sehat terus aku sayang ayah" Ucapnya sambil memeluk sang ayah

"Ayah juga sayang kamu nak" Kata ayah sambil mengecup puncak kepala sang putri

"Bunda gak dipeluk nih?" Rajuk sang bunda sambil menghampiri keduanya dan duduk disebelah kiri putrinya

"Aku sayang bunda juga" kata (nk) memeluk kedua orangtuanya posisi (nk) ditengah-tengah kedua orangtuanya.

"Eeummm ayah?"

"Iya sayang?"

"Emang temen ayah itu siapa?"

"Namanya om Herry sayang, keluarganya juga baik kok ayah yakin pasti kamu betah tinggal disana"

"Iyaa ayah"

"Tidur ya sayang udah malem"

"Tapikan bun-"

"Tidur ya udah malem ayah anterin sampe kamar kamu"

"Yaudah iya"

———

"Bunda sama ayah pergi dulu ya kamu baik-baik disini, ntar mbak sama mang damin yang anter kamu kerumah om herry"

"Iya bunda, bunda sama ayah juga baik-baik ya disana"

"Iyaa sayang, bunda sama ayah berangkat ya"

"Ayah berangkat dulu ya sayang" Kata sang ayah memeluk putrinya erat dan mencium keningnya

"Iyaa ayah" Ucapnya mengecup pipi sang ayah dan bundanya secara bergantian

Ayah dan Bundanya berjalan masuk kedalam ruang tunggu dan melakukakn cekin untuk keberangkatannya ke singapura.

"Non mau langsung berangkat sekarang?" Tanya mbak ati

"Iya mbak ayo sekarang aja"

(Nk) dan mbak ati meninggalkan Bandara dan pergi menuju ke parkiran mobil.

Didalam mobil

"Mang masih lama?"

"Iya non"

"Mbak habis nganterin aku langsung balik lagi?"

"Iyaa non, mbak sama mamang langsung balik lagi"

(Nk) tidak menanggapi ucapan sang pembantu ia pokus menatap jalanan yang ramai.

Setelahnya ia memainkan ponselnya dan menstalk akun idolanya namun ia terlalu bosan dengan keadaan yang sekarang sampai ia membiarkan ponselnya dan dirinya terus menatap jalanan.

Setelah kurang lebih satu jam dalam perjalanan akhirnya nk sampai juga dikediaman rumah Herry.

"Non kita udah sampe mau langsung turun atau gimana?" Ucap mang ujang

"Eumm udah sampe ya mang" (nk) menengok kearah kiri dan mendapati rumah yang tak asing baginya

"Loh mang ini bener rumahanya?" Tanyanya heran

"Iya non ini bener rumahnya"

"Gak salahkan mang?"

"Iya non ini bener sesuai dengan alamat yang diberikan oleh tuan"

"Eeumm yaudah yuk mbak mang masuk anterin aku ya"

"Biar mbak aja non yang bawa tas non"

"Udah mbak ga usah biar aku aja"

Mang damin turun lebih dulu dari mobil dan membukakan pintu untuk nonanya. Setelahnya ia mengambil koper di bagasi mobil.

Tingnong.... Mbak ati memencet bel yang ada didekat pintu depan rumah tersebut.

"Iya bentar" Kata yang didalam rumah

Pintu rumah terbuka dan muncullah seorang wanita setengah baya yang mengenakan hijab.

Asalamualaikum ucap (nk) mang damin serta mbak secara bersaman.

"Waalaikumsalam"

Suara itu sontak (nk) langsung mendongakkan kepalanya agar ia mengetahui siapa yang menjawab salamnya.

(Nk) langsung menyalimi tangan wanita itu.

"Eumm yuk silahkan masuk dulu" Ujar wanita itu mempersilakan ketiganya untuk masuk

~

"Eumm cantik kamu anaknya Ayah Andi kan?"

"Iya tante"

"Panggil bunda aja sayang" ujarnya sambil mengelus kepala gadis itu

"Eumm iyata-- eh bund"

"Nyonya saya kesini hanya ingin menitipkan non nia saja, saya diberi tugas oleh tuan agar mengantarkannya kesini dan menitipkannya" Jelas mbak ati

"Iya ga papa bi saya juga seneng kok dititipin gadis secantik ini"

"Yasudah kalo gitu saya sama mang damin pamit pulang dulu ya nyah"

"Loh kok cepet banget, istirahat aja disini dulu bi" Kata Wanita itu

"Iya mbak sama mamang istirhat aja dulu disini"

"Ga papa non biar mbak sama mamang pulang sekarang aja, non baik-baik disini ya"

"Yaudah mbak sama mamang juga ati-ati di jalan ya"

"Eumm bund aku anterin mbak kedepan dulu ya bun"

"Yaudah yuk" ajak wanita itu

Mereka berdua mengantarkan mang damin dan mbak ati sampe depan rumah.

———

Malam harinya di kediaman hernawan saat ini sedang berkumpul di ruang makan dengan ditambah adanya (nk) mereka berkumpul untuk makan malam bersama.

Semuanya makan dengan khidmat tidak ada yang bicara satupun.

Setelah makan malam selesai bundq membereskan piring-piring kotor dan ditaronya di wastafel, sedangkan Herry langsung berjalan keluar dari dapur.

(Nk) beranjak dari duduknya dan berniat untuk membantu bunda.

"Biar aku aja bun"

"Udah gausah cantik biar bunda aja"

"Gapapa bund aku bantuin ya"

"Yaudah iya kamu yang bersihin ya sayang"

Udah dulu ya maaf gaje;)

With You Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang