Iqbaal yang melihat itu hanya terkekeh dan langsung mengambil Jas dan tas kantornya kemudian langsung turun kebawah.
Namakamu kini sedang menuangkan air kedalam gelas untuk mereka minum, dna tak lama Iqbaal datang dan langsung duduk dikursinya tepat berhadapan dengan Namakamu.
Iqbaal terus menatap Namakamu yang kini sedang menyedokkan nasi serta lauk untuk piringnya.
Iqbaal menggenggam tangan Namakamu sebentar "Pergi jam berapa?" Tanyanya
Namakamu menaro piring itu dihadapan Iqbaal "Jam sembilan mas" Ucapnya yang mengalihkan tangan Iqbaal
"Bareng sama aku, kita kekantor dulu" Ucap Iqbaal yang kemudian langsung memakan sarapannya.
Namakamu hanya mengangguk untuk mengiyakan dan ikut memakan sarapannya.
Setelah menyelesaikan sarapannya Iqbaal berjalan keluar rumah untuk menunggu Namakamu yang sedang mengambil tas dan jas dokternya terlebih dahulu.
Iqbaal megeluarkan mobilnya dari garasi dan memanaskannya sembari menunggu Namakamu.
Diperjalanan menuju kantor hanya diisi dengan keheningan Namakamu yang sibuk memperhatikan mobil yang berlalu lalang sedangkan Iqbaal fokus menyetir sesekali melihat Namakamu.
Setelah 30 menit diperjalanan mereka sudah sampai dikantor Ayah Herry yang berama Hernawan Group yang kini sudah di Pimpin oleh Mas Adi.
Dan Iqbaal sekarang sudah menjadi direktur keuangan di Hernawan Group.
Iqbaal melepaskan seatbeltnya dan langusng turun dari mobil diikuti oleh Namakamu yang juga melakukan hal yang sama.
Iqbaal memberi kunci mobilnya pada satpam agar segera diparkirkan, kemudian langsung berjalan masuk kedalam kantor dengan tangan yang merangkul pinggang Namakamu.
Beberapa pegawai yang sedang berjalan menunduk hormat dan ada juga yang menyapa mereka berdua.
Iqbaal hanya membalasnya dengan senyuman.
Sampai diruangan Iqbaal Namakamu duduk disofa yang ada disana sedangkan Iqbaal memulai pekerjaannya dengan kacamata yang bertengger dihidung mancungnya.
Namakamu sibuk memperhatikan Iqbaal yang sedang serius mengerjakan pekerjaannya dengan mata yang sesekali melihat dokumen ditangannya dan kemudian beralih melihat laptop.
"Nyalain aja tvnya kalo kamu bosan" Iqbaal berujar namun tak mengalihkan pandangannya dari dokumen dan laptopnya.
Namakamu yang mendengar itu mengangguk dan langsung menyalakan tvnya.
Setelah 30 menit berlalu Iqbaal melihat arlojinya dan disana wakru menunjukkan pukul delapan duapuluh menit.
Iqbaal langsung membereskan dokumen dan menutup laptopnya lalu setelahnya berjalan ke arah Namakamu yang masih serius melihat ke arah tv.
Iqbaal langsung duduk disamping Namakamu, Namakamu yang merasa disebelahnya ada orang langsung menengok dan terdapat Iqbaal disana.
"Mau berangkat sekarang?" Tanya Iqbaal
Namakamu melirik arlojinya sebentar dan kemudian mengangguk.
Namakamu mengikuti saja kemana langkah Iqbaal yang membawanya. Saat sampai di parkiran Iqbaal melepaskan genggaman mereka membiarkan Namakamu untuk membuka pintu mobil begitu juga dengan dirinya.
Sampai dirumah sakit Namakamu langsung membuka seatbeltnya dan mencium tangan Iqbaal dan langsung turun setelah Iqbaal mencium keningnya.
Dilain tempat, terlihat perempuan berrambut panjang baru saja sampai di bandar udara Juanda surabaya dengan menggendong balita yang kiranya baru berumur sekitar satu tahun.
KAMU SEDANG MEMBACA
With You
Random"Teteh bakal setuju kalo kamu sama namakamu le, udah saatnya kamu sekarang ngebahagiain Bunda sama Ayah" -★- #27 Iqbaal (17-04-19) -★- #8 namakamu (06-02-19) -★- #6 Idr (27-10-19) -★- #20 Iqnam (23-12-18) -★- #3 nk (16-01-19) MURNI HANYA HAYALAN SEK...