#3

6.3K 384 2
                                    

Suasana langit Yogya yang sore ini mendung seakan mendukung suasana hati Iqbaal saat ini. Tubuhnya memang sedang berada di kota jogja, namun pikirannya sedang melanglang buana entah kemana, ia masih memikirkan obrolannya dengan sang kaka tadi malam lewat telpon.

Omongan sang kaka tadi malem seperti rekaman audio yang terus berputar diotaknya.

Sang kaka mengatakan demikian "Le sebenernya bunda dirumah sering ngerasa kesepian dengan tidak adanya kita dirumah"

"Woy Bal" Suara orang yang memanggilnya itu sukses membuyarkan lamunan Iqbaal

"Eh lu bang" Katanya

"Kenapa si bal? Bengong aja dari tadi?"

"Engga kok bang cuma kepikiran sama bunda aja"

"Bunda kenapa bal?"

"Bunda ga papa kok bang"

"Lah terus"

"Jadi gini bang...."

Iqbaal menceritakan semua apa yang ia pikirkan tentang obrolannya dengan sang kaka tadi malam.

"Ya gue ngrasa bersalah aja gitu bang sama bunda, sebagai anak gue ngrasa ga ada gunanya banget. Sampe bunda yang ngerasa kesepianpun gue gatau"

"Dengerin gua bal, lu jangan sampe mikir kaya gitu. Lu juga sibuk dengan kesibukan lu yang sekarang demi ngebahagiain mereka semua diluar sana termasuk bunda juga"

"Iya bang, gue bisa ngebahagiain mereka semua tapi ga bisa ngebahagiain bunda gue sendiri"

"Hustt bal, jangan pernah ngomong kaya gitu bunda banga kok punya lu anaknya yang pinter sampe dapet beasiswa di beberapa universitas ternama diluar negeri hal itu juga udah membuat bunda bahagia dengan kecerdasan lu itu"

"Hmm iya bang, thanks ya lu selalu nyemangatin gue gapernah bosen juga lu ngedengerin cerita-cerita gue"

"Iya bal, jangan sampe lu mikir kaya gitu lagi ya"

"Oke bang"

"Sekarang lu makan dulu mungpung lg break"

"Yaudah ayo"

———

"Ngilatin apa si de serius amat?"

(Nk) membelalakan matanya terkejut saat ada suara laki-laki tepat berada di belakangnya. Karena kaget ia mengusap dadanya pelan.

"Ga usah ngagetin bisa ga?" Ketus (nk) kepada laki-laki yang berbeda 3 taun lebih tua darinya

"Ngliatin apa niaaaaa?"

"Orang" Jawabnya ketus seraya beranjak dari duduknya

"Bucin dasar"

"Apasih abang nyebelin" Ucapnya sambil berjalan kekamarnya

"Mau kemana heh?"

"Ga usah kepo"

"Dek Abang mau masak indomie rebus mau ga?" Tanya Rizky

"Anterin kekamar, kasih boncabe, kuning telornya setengah mateng aja terus mienya yang medok" Ucapnya berteriak

Rizky yang baru saja beranjak dari duduknya terkekeh pelan. Umur ia dan adiknya berbeda 3 tahun, ia 20 tahun sedangkan (nk) berumur 17 tahun.

~~~

"Pedes banget ini bang abang kasih boncabe ya?"

"Kan abang buatnya sesuai dengan kemauan kamu tinggal makan aja sih gausah protes"

"Ngeselin dasar"

"Setelah ini abang ga mau masakin mie instan lagi buat kamu" Kata Rizky

"Ihhh kenapa?" Ucapnya merajuk

"Gabaik de buat kesehatan kamu nyesel abang juga buatin indomie buat kamu"

"Yaudah iya terserah"

"Ntar malem nonton film ya bang?"

"Film apa"

"Ya terserah aku lah"

"Dasar adik kecil" Kata Rizky gemas sambil mengusap rambut adiknya

"Aku udah gede bang"

"Iyaiya udah cepetan habisin, ntar abang yang nyuci mangkoknya"

Malam haripun telah tiba, dikediaman keluarga Afendi baru saja selesai makan malam.

"Bunda sama Ayah langsung istirahat ya, kalian juga jangan lupa istirahat ini biarin mbak yang beresin"

"Iya bunn" Jawab keduanya

"Ayah sama bunda kekamar dulu ya kalian jangan tidur malem-malem"

"Iya ayah"

Ayahpun menghampiri (nk) dan mencium kening gadis itu.

"Tidurnya janagn malem-malem sayang"

"Iyaa ayah" Ucap (nk) tersenyum manis

"Yaudah Bunda sama Ayah duluan ya"

"Jadi?" Tanya Rizky menaikan satu alisnya

"Mau eskrim dulu ahh"

"Udah malem adek gaboleh makan eskrim"

"Abang" Ucapnya dengan pupyeyes

"Yaudah kamu kekamar dulu sana, abang siapain eskrim nya dulu"

"Oke" ucapnya sambil mencium pipi sang abang kemudian lari kekamar

Rizky hanya menggelengkan kepalanya melihat kelakuan adiknya. Dan mulai menyiapkan eskrim.

Rizkypun masuk kedalam kamar (nk) dan terdapat (nk) sedang memainkan laptop dikursi sofa yang ada dikamarnya.

"Ihh abang lama banget si"

"Ini udah cepet kok"

Akhirnya merekapun menonton film tersebut, dengan posisi Rizky yang merangkul adiknya, dan (nk) menyenderkan kepalanya dipundak Rizky sambil makan eskrim yang tadi disiapkan oleh Rizky.

"Abang mau eskrimnya ga?"

"Boleh" (nk) punmenyuapi Rizky

"Enak juga ya" Kekeh Rizky

(Nk) tidak menanggapi ia pokus kefilmnya.

"Ihh itu kenapa cowonya gitu banget"

"Mereka cuma meranin doang de" Ucap Rizky sambil mengacak rambut adiknya

"Udah malem de tidur ya"

"Iya"

Bersambung...

Rizky Deni Saputra
Abang (nk)

Rizky Deni SaputraAbang (nk)

Ups! Gambar ini tidak mengikuti Pedoman Konten kami. Untuk melanjutkan publikasi, hapuslah gambar ini atau unggah gambar lain.
With You Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang