Satu bulan berlalu kini kandungan Namakamu sudah memasuki bulan ke sembilan, dan tinggal menghitung hari untuk nanti persalinan.
Kini Iqbaal dan Namakamu selepas makan malam mereka sedang berdua di kamar, Chayra sendiri ada dikamarnya sedang bermain dengan bi atih.
Namakamu tak henti-hentinya berjalan mondar-mandir membuat Iqbaal bingung melihatnya.
"Kamu ngapain sih sayang?" tanya Iqbaal seraya menutup laptop yang tadi ia buka untuk membaca Email yang masuk.
"Jalan-jalan" jawab Namakamu menghentikan langkahnya sejenak.
"Kamu gak cape?"
Namakamu menghentikan aktifitasnya lalu menatap Iqbaal. "Kaki aku pegel" ucap Namakamu.
"Sini aku pijitin" Iqbaal menepuk-nepuk tempat duduk di sebelahnya.
Namakamu pun berjalan menghampiri Iqbaal dan duduk di samping suaminya itu.
"Kaki pegel malah mondar-mandir" Iqbaal mulai memijat kaki Namakamu.
"Lebih enakan aja kalau di gerakkin gitu"
Namakamu memegangi perutnya erangan kecil lolos dari bibirnya.
"Kenapa?"
"Perut aku sakit"
"Kita kerumah sakit sekarang" ucap Iqbaal yang mendapat gelengan dari Namakamu.
"Aku gak papa kok, cuma sakit dikit."
"Bener?"
"Iya mas"
Namakamu menutup mulutnya dengan tangan ketika menguap "Ngantuk"
"Yaudah tidur" Iqbaal membantu Namakamu berdiri.
Namakamu merebahkan tubuhnya di atas kasur yang di ikuti dengan Iqbaal di sampingnya.
"Kamu mau tidur juga?"
"Enggak, mau lanjut pijitin kaki kamu sampai kamu tidur"
Iqbaal mengelus puncak kepala Namakamu dengan lembut lalu mendaratkan satu kecupan di kening istrinya itu.
Tak perlu waktu lama Namkamu sudah tertidur dan Iqbaal pun beranjak untuk ke kamar mandi.
Keluar dari kamar mandi Iqbaal menatap ke arah jam dinding yang menunjukan pukul 10 malam.
"Mas" panggil Namakamu.
"Iya sayang" Iqbaal menghampiri Namakamu yang terlihat gelisah.
"Kenapa?"
Namakamu meringis memegangi perutnya. "Perut aku sakit"
"Jangan-jangan kamu mau ngelahirin"
"Gak tau, tapi sakit bangat" Namakamu terlihat kesakitan membuat Iqbaal panik.
"Kita kerumah sakit ya" ucap Iqbaal yang di angguki oleh Namakamu.
"Mas kekamar ifa dulu mau minta tolong bi atih"
"Kamu tunggu ya" Iqbaal mengelus rambut Namakamu lembut dan berlalu ke kamar Chayra.
"Kenapa den?" tanya bi Atih saat Iqbaal membuka pintu kamar ifa.
"Sepertinya Namakamu mau melahirkan bi, bibi bantu Iqbaal bawa keperluan buat di rumah sakit ya"
"Iya den iya"
Iqbaal dan bi Atih pun menuju kamar untuk menemui Namakamu.
"Kuat jalan?"
"Kuat, tapi susah"
KAMU SEDANG MEMBACA
With You
Random"Teteh bakal setuju kalo kamu sama namakamu le, udah saatnya kamu sekarang ngebahagiain Bunda sama Ayah" -★- #27 Iqbaal (17-04-19) -★- #8 namakamu (06-02-19) -★- #6 Idr (27-10-19) -★- #20 Iqnam (23-12-18) -★- #3 nk (16-01-19) MURNI HANYA HAYALAN SEK...