#57

2.2K 218 13
                                    

Hari itu satu jam setelah dari stasiun tv.

"Percaya deh sama aku, aku ga bakal macem-macem di sana"

Namakamu mengangguk "Iyaa udah jan bahas ya"

"Kenapa si?"

"Karena aku udah percaya sama kamu baal, Terserah aku ga mau tau mantan kamu siapa dan berapa dan ga akan pernah ingin tau tentang kehidupan masa lalu kamu karena aku sekarang tunangan kamu, dan percaya sama kamu, kita hidup di masa sekarang dan masa depan bukan masa lalu ataupun lampau"

"Iyaa sayang aku juga sayang sama kamu"

"Haha receh banget si"

"Yaiya dong pacar siapa dulu"

"Tunangan deng"

Iqbaal menyembunyikan kepalanya di lekukan leher namakamu.

"Geli tau ihh"

"Engga papa"

"Ya kamu"

Iqbaal mencium pipi namakamu sekilas.

"Boy mau makan dulu ga?"

"Kamu mau makan dulu ga?"

"Terserah kamu"

"Mampir aja bang, terserah dimana"

~~

Hari ini adalah hari terakhir namakamu menjalani masa orientasi maba di Universitas Indonesia dan hari ini saatnya perkenalan dengan ketua BEM.

Banyak mahasiswa/i yang memperhatikan dengan saksama dan banyak juga yang acuh tak acuh.

Namakamu berada di tengah-tengah kerumunan antara mahasiswi dan magasiswa.

Remaja putri yang berada di sebelah kanan namakmau terus mengobrol dengan remaja putri yang di belakangnya.

Samar-samar namakamu mendengar obrolan mereka.

"Mbak ayo ke kantin"

"Emang udah selesai?"

"Udah yuk"

Sandy menyodorkan tanganya ke namakamu dan namakamu menerimanya.

"Mbak tadi seniornya cantik ya"

"Ga tau"

"Mbak dari tadi kemana aja si?"

Namakamu hanya menggeleng "Mbak kenapa mikirin iqbaal ya?!"

"Mau beli minum apa?"

"Ck jangan ngalihin pembicaraan deh mbak"

"Bilang aja kalo kangen iqbaal, aku juga pernah ngerasa kehilangan kaya mbak ya walaupun adit pergi untuk beberapa tahun"

"Ga tau kenapa dari tadi mbak kepikiran iqbaal terus"

With You Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang