#102

1.8K 184 28
                                    

"Dokter ada pasien di UGD, pasien kecelakaan mobil ada dua orang ibu dan anak" Ucapnya Kepada Sandy

Sandy langsung beranajak dari duduknya "Saya kesana sekarang" Ucapnya

"Baal, mbak aku kesana dulu" Ucap Sandy yang langsung berlari keluar ruangan Namakamu

"Ira apa disana kekurangan dokter?" Tanya Namakamu kepada Ira yang kini sedang membereskan laptop dan dokumen milik Sandy

"Tidak dokter, disana sudah ada dokter Anjela yang menangani" Timpalnya

"Bagaimana kendisi dari keduanya?"

"Cukup parah dokter, si ibu sepertinya mengeluarkan darah cukup banyak. Saya permisi dulu dokter" Ucap Ira menutup Obrolan mereka

"Iyaa baik, terimakasih" Timpal Namakamu

"Mas aku harus ke UGD dulu untuk mengecek keadaan disana sekarang" Ujar Namakamu sambil mentap Iqbaal

Iqbaal mengangguk "Iyaa kamu jangan lari-larian ya kesananya"

"Iyaa mas, mas kalo cape tidur dulu aja ya aku kesana dulu" Namakamu beranjak dari duduknya dan mencium pipi kanan Iqbaal

Namakamu yang hendak pergi lengannya ditahan oleh Iqbaal.

"Disini" Ucap Iqbaal menunjuk bibirnya

Tidak ingin terlalu lama disini Namakamu langsung saja mencium bibir Iqbaal dan langsung beranjak pergi.

~~

Namakamu mengurungkan niatnya yang tadi akan ke UGD kini ia berjalan kearah depan dan memasuki ruangan diamana disana tempat berkumpulnya para dokter dan tim medis lainnya.

"Dokter Namakamu tadi ada pasien yang mengalami pendarahan cukup hebat" Shakila Asisten Namakamu coba memberi tahu

"Sudah ada yang menangani?" Tanya Namakamu

"Sudah dokter"

"Ohh baiklah, boleh saya melihat data pasien yang mengalami pendarahan tersebut?"

"Datanya masih diproses dokter belum selesai"

Namakamu hanya mengangguk untuk menimpali.

"Atas Nama siapa?" Namakamu bertanya lagi

"Kartika Dewi Dokter"

Namakamu kembali mengangguk "Nanti kamu keliling ya liat keadaan para pasien dari dokter Sandy" Perintahnya

"Iyaa dokter"

"Saya ke UGD dulu"

"Baik Dokter"

Sampai di depan ruang UGD Namakamu langsung masuk keruangan tersebut. Dan langsung menghampiri Sandy yang ada disana.

Saat memasuki UGD Namakamu melihat pasien yang terkurai dengan bersimpu darah dan terdapat alat bantu pernapasan.

"Bagaimana keadaan-" Namakamu terdiam untuk beberapa saat merasa tidak percaya dengan pasien yang kini dilihatnya dengan banyak darah yang bercucuran.

"Bu Dewi" Ucapnya dengan suara yang begitu kecil dan menggelengkan kepalanya merasa masih tidak percaya dengan seseorang yang kini berbaring di ranjang rumah sakit tersebut.

Nami yang merupakan perawat yang tak lain adalah asisten dari Namakamu memanggil Namakamu beberapa kali namun panggilannya tak mendapat respon apapun.

"Dokter" Ucapnya lagi mengguncang lengan Namakamu Panggilan itu menyadarkan Namakamu dan langsung mendekat ke arah Sandy.

"Bagaimana tanda-tanda vital pasien?" Tanya Namakamu serius kepada Sandy yang kini sedang terus memeriksa keadaan pasien tersebut.

"Tekanan darah menurun dan denyut nadinya melemah mbak"

With You Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang