#105

1.9K 189 21
                                    

Kehamilan Namakamu sudah memasuki bulan ke lima, Namakamu masih aktif bekerja walau Iqbaal memintanya agar segera mengambil cuti namun Namakamu tidak mau ambil cuti sebelum kehamilannya memasuki bulan ke tujuh.

Iqbaal tidak mempermasalahkan hal itu, hanya saja rasa khawatir terus ada pada dirinya.

Walau kehamilannya sudah memasuki bulan ke lima Namakamu sampai saat ini belum ngidam yang aneh-aneh.

Kini waktu menunjukkan pukul 2 pagi dini hari Namakamu terbangun dari tidurnya dan kini sedang menatap Iqbaal lekat sebelum membangunkannya agar keinginannya terpenuhi.

"Mass" Ucapnya mengguncang tangan Iqbaal

Namakamu mencium pipi Iqbaal agar Iqbaal cepat bagun namun sama saja Iqbaal masih tertidur.

Namakamu mengigit lengan Iqbaal pelan namun responnya bagus Iqbaal langsung membuka matanya.

"Sayanggg" ucap Iqbaal dengan suara parau

"Mas ayo kita kesalon" Ujar Namakamu menarik tangan Iqbaal

Iqbaal yang masih mengumpulkan kesadarannya mengeryit bingung.

"Kemana?"

"Kesalon"

"Ngapain?" Iqbaal bertanya sambil merubah posisinya jadi duduk

"Botakin rambut kamu" Ucap Namakamu dengan cengirannya

Iqbaal melirik jam yang ada dinakas sekilas

"Sayang ini masih jam dua belum ada salon yang buka" ucap Iqbaal dengan hati-hati

Iqbaal tidak masalah kalau dirinya harus memotong rambut sampai botak sekalipun. Namun permasalahannya ini masih sangat pagi bisa di bilang baru dini hari, dan istrinya meminta kesalon pagi-pagi begini.

Namakamu menatap Iqbaal kesal dan langsung mencubit lengan Iqbaal.

"Kamu jahat gamau dibotakin" Ucapnya dengan mata yang sudah berkaca-kaca

"Sayang bukan gitu inika-"

"Aku mau kesalon sekarang"

"Yaudah yuk kita kesalon"

"Kamu pake jaket dulu diluar dingin"

Namakamu mengangguk dan langsung memakai jaket miliknya.

Sudah satu jam mereka keliling jakarta untuk mencari salon yang masih buka jam segini, namun tak ada yang buka satupun bahkan semua ruko diemperanpun masih tutup.

"Sayang jam segini belum ada salon yang buka, besok aja ya lanjut carinya" Ucap Iqbaal sehati-hati mungkin

"Yaudah ga jadi kesalon, kita kerumah bang Kiki aja ya" Ucap Namakamu

Iqbaal berpikir sejenak untuk apa istrinya ini meminta kerumah Kiki.

"Mas" Panggil Namakamu

"Iyaa?"

"Ayo kerumah bang Kiki"

"Aku mau minta garam buat masak besok, pasti garam di rumah bang Kiki enak deh mas rasanya pasti ga asin" Sebelum Iqbaal bertanya untuk apa kerumah Kiki Namakamu sudah berceletoh lebih dulu

Iqbaal tersenyum untuk menanggapi celetohan istrinya. Iqbaal menjalankan mobilnya yang tadi sempat berhenti.

Diperjalanan ke rumah Kiki Namakamu hanya diam tak berceletoh sedikitpun begitu juga dengan Iqbaal yang fokus menyetir.

Rumah baru Kiki berada di daerah kemang, satu komplek dengan rumah Iqbaal namun beda Blok.

Sampai didepan rumah Kiki Iqbaal menghubungi Kiki lebih dulu takut-takut Kiki Masih tidur.

With You Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang