"Terima kasih karena sudah menemani saya makan. Ini sangat menyenangkan. Makanan yang dihidangkan pun lezat. Chef Mario begitu handal dibidangnya.." desah Imelda dengan perut kenyang. Matanya terasa berat karena ia juga releks. Ia tahu semua orang mengamatinya makan bersama Tio. Tapi, itu bukan masalah besar bukan? Ia dan Tio kan memang belum makan. Geng rempong terlihat santai bersama anak-anak mereka. Anak-anak luar biasa pintar semua.
"Umi.. Teacher itu sedih.." bisik Annisa pada Amel seraya mengamati Imelda yang duduk kekenyangan di kursi makan.
"Sedih..? Kenapa nak..?" Amel tahu anaknya suka 'melihat' sesuatu pada keluarga dan teman terdekat.
"Hmm.. Teacher ini pernah jatuh.. Ehh.. Ada pohon yang jatuh menimpa mobil. Terus masuk rumah sakit. Dan.. Perutnya sakit... Nissa tidak paham kata dokter, hanya saja setiap teacher melihat ke arah Intan, teacher Imel kadang meraba perutnya.. Tuh, lihat meraba perut kan..?" tutur Annisa pada ibunya. Amel melihat Imelda meraba perutnya.
"Teacher Imel itu kenyang nak, jadi wajar mengusap perutnya.." ucap Amel sembari tersenyum.
"Hmm.. Iya juga ya umi... " Annisa tersenyum karena ucapan ibunya. "Tapi, teacher Imel tetap akan sedih sampai merelakan apa yang sudah terjadi.." lanjut bocah berusia sekitar 9 tahun ini. Lebih dewasa ucapannya daripada umur. Saudara kembar Annisa, Ridwan sedang menggambar pesawat bersama Amar dan Amir. Dan, anak-anak lain juga bersantai. Ada tang ngemil buah ataupun bersantai bersama ayah dan ibu mereka masing-masing.
Imelda mau beranjak dari kursi untuk membereskan piring bekas mereka makan.
"Mau kemana...?" tanya Tio cepat.
"Membereskan piring ini kang.." jawab Imelda juga cepat.
"Kan ada yang bersihin nanti..?" ujar lelaki ini dengan wajah tenang karena mungkin sudah kenyang.
"Hmm.. Tidak apa-apa kang.. Ini sudah biasa untuk saya.." Imelda segera mengangkat piring kotornya dan milik Tio lalu berjalan ke arah dapur.
Kusuma dan Janet mengamati Imelda dengan pandangan setuju. "Sttss.. Itu sudah bergerak..?" suara sang ketua berbisik didekat Janet.
"Iya teteh.. 86.." balas Janet sembari berdiri dari posisi duduknya yang bersebelahan dengan Kusuma. Wanita mantan model ini berjalan ke arah dapur dimana Imelda sudah berada disana.
Kusuma menyeringai lebar, matanya berbinar senang. "Hei.. Apa yang kamu rencanakan mungil..? Kenapa kamu tersenyum seperti kucing yang mendapatkan ikan..?" Rendy menarik pinggang istrinya dan berkata didekat telinga istrinya itu.
Kusuma menoleh kearah suaminya yang sangat jantan ini. Ia mendonggakkan kepalanya sehingga menatap wajah yang terpahat sempurna dari Sang Pencipta. Masih menyeringai lebar membuat Rendy meremang. Ia tahu kalau istrinya ini ada rencana diotaknya yang cerdas itu.
"Tidak ada rencana kok mas.. Cuma mendorong sedikit saja.. Mas tenang saja.." jari telunjuk Kusuma yang ramping menjulur ke arah dagu suaminya yang berjambang. "Hmm.. Dagu ini ingin saya gigit deh.." gumam Kusuma mesra seraya memajukan tubuhnya ke arah tubuh panas sang suami.
Rendy mendesah, istrinya sengaja membelokkan pembicaraan dengan cara yang curang. Ia sangat tahu kalau tubuhnya pasti akan merespon jika istrinya berkata mesra seperti ini.
"Kamu curang mungil.. Aku tahu kamu akan berbuat sesuatu.. Siapa yang kamu jahili..?" telapak tangan Rendy menahan pinggang istrinya yang merapat ke arah perutnya yang sudah bergetar. Apa istrinya ini tidak sadar kalau mereka ada didepan orang banyak.
"Hehe.. Mas ini tidak cepat tanggap ya.. ?" Kusuma melarikan tangannya ke arah lengan suaminya yang berotot. Ia merasa meremang. Tubuhnya selalu merespon jika sudah berdekatan dengan lelaki yang sudah memberikan kebahagian pada dirinya ini.

KAMU SEDANG MEMBACA
PELAJARAN NADA CINTA {Geng Rempong : 14}
RomanceTio Suwandi, 29 tahun, seorang duda anak satu. Selalu sibuk dengan urusan bisnis laundry dan tentu saja mengurus anaknya. Ia tidak peduli dengan urusan cinta lagi karena hatinya sudah mati bersama kepergian sang istri yang tiada. Imelda Marli, 24 ta...