Berulang kali Magika dibuat menguap saat mendengarkan materi kimia yang diterangkan oleh tutor bimbelnya di depan sana. Materi-materi itu benar-benar membosankan, tapi Magika harus tetap memperhatikannya meski tak jarang pikirannya berlarian kesana kemari dan terkadang pula Magika mencuri-curi pandang pada Magenta yang kini duduk di sebelah kirinya.
Terdengar Magenta menghela napas panjang, pandangannya tetap lurus ke depan. "Gue bosen bilang ini. Gue tahu gue ini ganteng, sangat ganteng. Tapi please, gak usah liatin gue mulu."
Magika yang sebelumnya sedang dalam mode curi-curi pandang nya spontan langsung mengarahkan manik matanya ke depan. Dia belagak mencatat apa yang tertulis di papan tulis.
"Gue gak lihatin lo by the way," kilahnya.
Magenta tersenyum simpul, ia melirik gadis itu sekilas. "Bohong, lo sudah tertangkap basah lebih dari tiga kali."
"Ah sial." Magika berdecak, "ya habis gue bosen."
"Jangan bosen. Lo harus belajar, bukannya beberapa hari ke depan Bu Jeni ngadain ulangan harian?"
[BEBERAPA BAB TELAH DIHAPUS UNTUK KEPENTINGAN PROSES PENERBITAN, BUAT YANG MAU BACA LEBIH LENGKAP BISA IIKUTAN PRE ORDERNYA TANGGAL 24 SEPTEMBER, ATAU BELI NOVELNYA. TERIMAKASIH SUDAH MAU MEMBACA CERITA INI❤]
KAMU SEDANG MEMBACA
MAGENTA
Teen Fiction#1 FiksiRemaja 16 Agustus 2019 Magenta Ardhiyasa. Pentolan Band The Rythm dengan suara dan tampang yang sama-sama mempesona. Siapa yang tidak mengenalnya? Seisi SMA Andalas mengenalnya, bahkan banyak yang menjadikannya sebagai ikon Pacar idaman. Dib...