#1 FiksiRemaja 16 Agustus 2019
Magenta Ardhiyasa. Pentolan Band The Rythm dengan suara dan tampang yang sama-sama mempesona. Siapa yang tidak mengenalnya? Seisi SMA Andalas mengenalnya, bahkan banyak yang menjadikannya sebagai ikon Pacar idaman.
Dib...
Ngeliat readers setiap bab nya yang selalu tembus ribuan. Jadi 500 votes + 250 comment, bisa?
🎐
Suasana ruang band kini sudah senyap dari suara musik, beberapa menit lalu band the rhythm baru saja selesai melakukan sesi latihan rutin mereka. Beberapa lagu Magenta bawakan, dan salah satunya merupakan hasil aransemen yang mereka kerjakan selama beberapa minggu lamanya.
Usai membereskan alat musim yang mereka gunakan, Magenta, Jo, dan juga Vino bergegas meninggalkan ruangan tersebut. Hari sudah sore, sekolah yang sudah sepi membuat suasana menjadi horor.
Magenta dan Vino tidak ada niat untuk meninggalkan cowok bermata sipit itu. Keduanya saling memandang, melempar kode satu sama lain lalu menarik sebuah senyum miring. Diantara mereka bertiga Jo yang paling takut sama hal-hal berbau mistis. Jadi menakut-nakutinya rasanya akan menjadi hal yang menyenangkan.
"Udah yuk, pulang." Jo berjalan mendekat sambil memasukan kunci ruangan itu ke dalam saku celana abunya.
"Gue udah pernah cerita belum sih, kalau sebenernya gue ini indigo?" Magenta memulai strateginya tak lama setelah mereka melangkahkan kakinya meninggalkan studio tempat mereka biasa berlatih.
Jo menoleh dengan cepat, matanya melotot. Eh salah, Jo mana bisa melotot secara matanya sekecil itu kan ya. Maksudnya, Jo membuat matanya menjadi terlihat lebih lebar. Di dalam hati Magenta dan Vino tertawa, Jo sudah mulai masuk perangkap sepertinya.
"Seriusan Gen? Lo indigo? Sejak kapan?"
"Dia indigo dari lahir. Masa lo gak tahu sih?" sahut Vino, dan Jo menggeleng polos sebagai jawaban.
"Gimana rasanya jadi anak indigo Gen? Dan kenapa lo gak bikin channel youtube berburu hantu aja? Kan adsennse nya lumayan buat nraktir gue, dan sisi positif lainnya lo bakal terkenal."
"Rasanya jadi anak indigo ya gak gimana-gimana. Udah biasa dari kecil kan." Magenta hanya menjawab pertanyaan pertama Jo, untuk pertanyaan kedua ia enggan menjawabnya karena jika dijawab akan out of the topic jatuhnya.
"Jadi, berkaitan dengan kemampuan si Genta. Ada yang mau dia sampaikan ke lo Jo," ucap Vino.
Entah bagaimana meski tidak bertukar ide melalui kata namun Magenta dan Vino bisa sejalan dalam mengerjai sahabat mereka. Mungkin terlalu lama bersama membuat ikatan batin diantara mereka berdua menjadi sangat kuat.
"Sebenernya udah lama sih gue pengen ngasih tahu lo, tapi gimana ya..." Magenta menggaruk-garuk belakang kepalanya, terlihat seperti menimbang sesuatu namun jelas itu hanya acting saja.
Jo berdecak, merasa tidak sabaran dengan Magenta yang dianggapnya terlalu bertele-tele dan membuatnya menjadi kepo berat. "To the point kenapa!"
"Tapi gue sebenernya takut lo bakal serangan jantung," ucap Magenta dan kemudian ia menghentikan langkahnya. Jo dan Vino juga dengan kompak menghentikan langkah mereka.
"Udah siap fisik mental belum lo? Soalnya bakal berat," kata Vino.
"Setelah pengecekan fisik secara keseluruhan yang gue lakuin minggu lalu. Manusia tertampan di bumi yang merangkap sebagai sahabat kalian berdua ini tidak memiliki penyakit apapun. Termasuk penyakit jantung yang kalau sudah nyerang dapat menimbulkan kematian secara mendadak. Jadi sans ae." Jo berseru dengan semangat. Magenta dan Vino memutar bola mata malas setelah mendengar ucapan Jo yang diselubungi oleh kalimat yang bisa dikatakan-----narsis.
[BEBERAPA BAB TELAH DIHAPUS UNTUK KEPENTINGAN PROSES PENERBITAN, BUAT YANG MAU BACA LEBIH LENGKAP BISA IIKUTAN PRE ORDERNYA TANGGAL 24 SEPTEMBER, ATAU BELI NOVELNYA. TERIMAKASIH SUDAH MAU MEMBACA CERITA INI❤]
🎐🎐🎐
1350 words😶😶
Sedikit keluar dari rencana awal untuk hanya menampilkan kebersamaan GentaGika. Tapi gak apa lah yaa, sudah cukup lama sejak tiga serangkai ini terakhir muncul wkwkw
Diantara Genta, Jo, dan Vino mana yang karakternya paling ngegemesin dan pengen banget kamu temui di dunia nyata?
Mau tanya-tanya tentang semua karakter juga boleh kok, tanya aja. Pasti di jawab.
Ups! Gambar ini tidak mengikuti Pedoman Konten kami. Untuk melanjutkan publikasi, hapuslah gambar ini atau unggah gambar lain.
