Semenjak kejadian tadi, baik Magika maupun. Magenta saling mendiamkan satu sama lain dengan suasana awkward yang begitu mendominasi. Magika masih shock berat atas kejadian tadi, bahkan ia tidak bersuara sedikitpun untuk sekedar bertanya kenapa Magenta melakukannya.
Begitupula Magenta, ia juga tidak sama sekali membuka suara untuk sekedar menjelaskan atau meminta maaf atas kelancangannya tadi. Lidahnya terasa kelu untuk berucap.
Mereka terlalu sibuk dengan pikirannya masing-masing. Mencoba memahami situasi dengan menerka. Dan hawa dingin selepas hujan benar-benar memperburuk keadaan.
"Makasih Gen." Magika yang pertama kali buka suara ketika ia baru saja turun dari boncengan cowok itu.
Tidak ada sepatah katapun yang Magenta ucapkan, hanya senyum tipis segaris yang bisa ia berikan sebagai respon. Sedetik setelahnya Magika dapat melihat dengan jelas Magenta perlahan pergi dari hadapannya. Magika menghela napasnya, satu yang ia harapkan, setelah semua yang terjadi semoga Magenta tidak pergi dari kehidupan Magika. Ketika gadis itu berbalik arah dan membuka pintu pagar rumahnya mata Magika spontan melebar melihat seseorang di hadapannya.
"Gue males ngeladenin lo ya Rel, mood gue lagi jelek. Besok aja lo dateng lagi kalau mau gangguin gue," ucap Magika sambil menutup pintu gerbang rumahnya.
Farel terkekeh melihat muka Magika yang terlihat sangat lecek. "Muka lo lecek amat, kenapa sih?" tanyanya sambil mengikuti langkah kaki Magika yang kini bergerak masuk ke dalam rumah.
[BEBERAPA BAB TELAH DIHAPUS UNTUK KEPENTINGAN PROSES PENERBITAN, BUAT YANG MAU BACA LEBIH LENGKAP BISA IIKUTAN PRE ORDERNYA TANGGAL 24 SEPTEMBER, ATAU BELI NOVELNYA. TERIMAKASIH SUDAH MAU MEMBACA CERITA INI❤]
KAMU SEDANG MEMBACA
MAGENTA
Fiksi Remaja#1 FiksiRemaja 16 Agustus 2019 Magenta Ardhiyasa. Pentolan Band The Rythm dengan suara dan tampang yang sama-sama mempesona. Siapa yang tidak mengenalnya? Seisi SMA Andalas mengenalnya, bahkan banyak yang menjadikannya sebagai ikon Pacar idaman. Dib...