🎐MAGENTA | 35🎐

51.9K 2.7K 73
                                    

Magenta memasuki tendanya, lalu ia langsung merebahkan tubuhnya diatas sleeping bag yang sudah tersusun rapi. Cowok itu menjadikan kedua lengan kekarnya sebagai sandaran kepala. Matanya menatap langit-langit tenda, berulang kali pula ia menghembuskan napasnya sambil menutup erat-erat matanya.

Mencoba untuk tidur, mencoba untuk melupakan segala hal bodoh nan kurang kerjaan yang baru saja ia lakukan.

Magenta tidak mengerti, sejak kapan ia berubah menjadi cowok penggombal seperti tadi. Dan kenapa juga ia harus mengatakan kalimat-kalimat seperti tadi pada Magika. Semuanya membuat Magenta pening, apa yang ia lakukan memang sepertinya sudah diluar akal sehatnya.

"Kenapa lo? Gak tenang amat kelihatannya," ucap Jo yang terbaring di sebelahnya dengan mata terpejam.

"Gak apa-apa. Udah tidur lagi sana, udah malem," jawab Magenta acuh, ia kemudian memiringkan badannya dan membelakangi sahabatnya itu.

Magenta tidak mungkin bercerita mengenai apa yang baru saja ia katakan pada Magika. Dia tahu sekali Jo itu tipekal orang macam apa. Jika ia cerita, maka sudah pasti setelahnya ia akan diledekin habis-habisan oleh cowok itu.

Apalagi ini menyangkut Magika, Jo kan paling semangat kalau sudah melibatkan ia dan juga gadia itu.

"Gombalan lo tadi lumayan juga. Belajar di mana mas?"

Pertanyaan itu spontan membuat Magenta langsung mengubah posisi tidurnya, ia menatap Jo yang masih setia dengan posisinya itu dengan mata terbelalak.

Jo membuka matanya, cowok sipit itu tersenyum lalu menoleh menatap Magenta yang wajahnya sudah semerah tomat sekarang.

"Gak usah kaget, gue lihat dan dengar semuanya kok."

"Jo, lo serius?"

"Dua rius." Jo mengangguk pasti. "Gue setuju sama Magika, kelihatannya lo emang modus banget ya biar bisa dipeluk sama itu anak."

[BEBERAPA BAB TELAH DIHAPUS UNTUK KEPENTINGAN PROSES PENERBITAN, BUAT YANG MAU BACA LEBIH LENGKAP BISA IIKUTAN PRE ORDERNYA TANGGAL 24 SEPTEMBER, ATAU BELI NOVELNYA. TERIMAKASIH SUDAH MAU MEMBACA CERITA INI❤]

MAGENTATempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang