800 votes + 350 comment, bisa gak?😜
Typo kasih tahu, please😘
🎐
Patah hati dua kali dalam keadaan yang sama, akan sama dengan hancur lebur
namanya.-Vino Aditama-
🎐
Lebam di beberapa sudut wajahnya tak berarti apa-apa dibanding rasa sakit yang ia beri untuk Magika, juga rasa sakit di hatinya. Dengan telaten Magenta mengobati lebamnya menggunakan kapas dan juga alkohol di UKS.
Magenta mendesah kala ia teringat sebuah kejadian, di mana dulu ketika wajah Magenta lebam seperti ini ada Magika yang siap siaga mengobatinya. Semua kini hanya tinggal kenangan yang terasa pahit jika diingat kembali. Kebersamaannya dengan Magika entah kapan akan bersambung kembali, Magenta tidak yakin bahwa kedepannya akan mudah untuk meyakinkan Magika kembali. Namun dia janji pada dirinya sendiri, bahwa dia akan berusaha sampai pada saatnya Magika berkata bahwa kisah mereka benar-benar harus berakhir.
Kalau sudah begitu maka Magenta tidak bisa memaksakan kehendaknya, karena untuk menjalani suatu hubungan butuh persetujuan dari dua belah pihak. Dan jika Magika benar-benar telah menyerah akan perasaanya, maka Magenta pun akan melakukan hal yang sama. Anggaplah itu sebagai hukuman terberatnya untuk segala rasa sakit yang telah ia beri pada Magika.
Magenta meninggalkan UKS dan langsung bergegas menuju kelasnya. Kelas dalam keadaan begitu ramai ketika ia baru masuk, maklum saat ini ternyata guru yang seharusnya mengajar mendadak tidak bisa hadir tanpa kejelasan.
Magenta dengan muka lebamnya dan kondisi baju yang lusuh langsung duduk di tempatnya seperti biasa. Ekspresinya yang sedang tidak bersahabat menambah kesan suram dalam dirinya.
"Anjir Gen! Ini lo mau ikut-ikutan yong lek biar viral apa gimana sih?!" seru Jo, cowok keturunan Tionghua itu menyentuh sudut bibir Magenta menggunakan telunjuknya.
Magenta memekik keras tentu saja, karena Jo bukan hanya sekedar menyentuh tapi dia juga memberikan tekanan pada sentuhannya. Cowok itu memukul lengan Jo sebagai tindakan refleksnya.
"Anjir, sakit bego!"
"Eh... Eh... Sorry," ucap Jo dengan nada bersalah. Jo merasa sedikit tidak enak karena kelihatannya sentuhannya barusan membuat Magenta kesakitan.
Jo pun mendekatkan wajahnya ke arah Magenta, dan secara spontan Magenta memundurkan kepalanya juga sampai nyaris menatap tembok. Bukannya stay di tempat atau bahkan mundur, Jo justru ikutan maju dan semakin mendekatkan wajahnya ke arah Magenta. Hidung mancung mereka bahkan hampir beradu karena saking dekatnya.
Magenta meneguk ludahnya, dia menatap lurus mata sipit sahabatnya itu dengan tatapan agak ngeri. "Lo.. lo mau ngapain sih?"
"Mau cium lo," jawab Jo.
[BEBERAPA BAB TELAH DIHAPUS UNTUK KEPENTINGAN PROSES PENERBITAN, BUAT YANG MAU BACA LEBIH LENGKAP BISA IIKUTAN PRE ORDERNYA TANGGAL 24 SEPTEMBER, ATAU BELI NOVELNYA. TERIMAKASIH SUDAH MAU MEMBACA CERITA INI❤]
🎐🎐🎐
So sorry kalau updatenya lebih malam dibanding hari-hari biasanya. Sekedar curhat aja, Nana baru pulang ngampus gengs. Capek😴😴
Ah iya, habis Ini kan Magenta bakal mengikuti saran Jo dan Vino. menurut kalian Magika harus gimana? Mengikuti alur aja, atau menolak dan berjalan mundur perlahan?
Udahlah, gitu aja. Sampai jumpa di bab selanjutnya yang akan mempertemukan Magenta dan Magika kembali dalam sebuah situasi yang gitu dehh😚😚
Follow Ig ::
Nrftriana59
WattpadnanaMagenta.ard
Magikanandini
_Larasati_adriana
Jotamvan
Magenta_ofc12 Maret 2019
Nana❤
KAMU SEDANG MEMBACA
MAGENTA
Novela Juvenil#1 FiksiRemaja 16 Agustus 2019 Magenta Ardhiyasa. Pentolan Band The Rythm dengan suara dan tampang yang sama-sama mempesona. Siapa yang tidak mengenalnya? Seisi SMA Andalas mengenalnya, bahkan banyak yang menjadikannya sebagai ikon Pacar idaman. Dib...