NOW PLAYING
Mawar De Jongh ft Julian Jacob - Heartbeat
Sangat tidak etis membandingkan satu individu dengan indivudu lainnya. Karena setiap individu itu sempurna, dalam kadarnya masing-masing
-Magenta Ardhiyasa-
Lebih baik cepat sadari perasaan lo sendiri, sebelum semuanya benar-benar terlambat.
-Sutejo Daryono-🎐🎐🎐
Seorang cowok dengan tubuh atletis kini tengah berenang menggunakan gaya punggung dari tepi kolam sampai ke tepi lainnya di seberang.Ketika merasa tubuhnya sudah cukup lelah ia lantas duduk di tepi kolam sambil meminum jus jeruk dengan handuk yang menutupi area punggung, pundak hingga ke dadanya.
"Udahan renang nya Gen? Nyemplung lagi sana, kapan lagi lo bisa renang secara gratis di kediaman manusia tertampan di bumi ini," ucap cowok tampan bermata minimalis yang kini tengah berjalan mendekat dan duduk di sebelah Magenta.
Saat ini Magenta sedang berada di rumah Jo, rumah yang sangat luas, megah dan berada di kawasan perumahan elit. Sepulang dari acara dies natalies sekolah semalam, ia memilih untuk menginap di rumah Jo karena kebetulan di rumahnya juga sedang tidak ada orang.
"Vino mana?" tanya Magenta.
Jo mengendikan bahunya. "Masih molor kelihatannya."
Magenta mengangguk, lantas kakinya yang setengah tercelup ke air itu ia gerakkan sampai mentimbulkan suara riak air yang menenangkan.
"Lo sama Magika gimana sih?" tanya Jo tiba-tiba dan membuat Magenta speechless untuk beberapa saat.
"Maksud lo?" Magenta mengerutkan alisnya bingung.
"Lo udah mulai suka sama dia?"
Magenta menggeleng. Ia akui ia memang cukup nyaman akhir-akhir ini dengan keberadaan Magika di sisinya, ya meskipun gadis itu masih saja annoying. Namun tingkat kenyamanan itu tidak bisa sampai di intepretasikan sebagai perasaan suka yang Jo maksud.
"Memang enggak, atau lo yang gak sadar?"
Pertanyaan itu membuat lidah Magenta terasa kelu untuk menjawab. Ia merasa jawabannya adalah dia tidak ada rasa lebih untuk Magika, namun entah kenapa untuk mengungkapkannya terasa sangat sulit.
"Foto perempuan yang mejeng di instagram lo cuma nyokap lo, dan Laras. Keduanya sama-sama spesial di hidup lo, dan sekarang Magika juga ikut lo pajang di sana. Alasannya kenapa lo upload foto itu?" tanya Jo kembali.
"Ya itu karena gue pas lagi ganteng," jawab Magenta tanpa berpikir.
Jo terkekeh, jawaban yang cukup lucu baginya. Jo tidak merasa ada satupun foto Magenta yang jelek, bahkan ketika cowok itu tertidur dengan mulut terbuka dan Jo jadikan story. Bukannya malah jadi bahan ejekan, foto itu justru mengundang decak kagum karena degem degem di luaran sana menganggap Magenta mangap saja tetap ganteng.
"Oke, dan terus kenapa lo jadiin walpaper sama lock screen juga? Hm? Masih dengan alasan yang sama?" Alis Jo naik sebelah dengan senyum jahil yang menghiasi wajahnya.
Mata Magenta kontan melebar mendengar Jo mengatakan hal itu, ia lantas menjitak dahi sahabatnya itu kuat-kuat.
"Lo buka handphone gue?!"
Jo mengelus dahinya sembari nyengir kuda. "Ga sengaja."
Magenta berdecak lalu mendelik kesal pada cowok bermata minimalis tersebut. "Sialan lo ya!"
"Jadi gimana, masih memungkiri bahwa perasaan lo sama Magika biasa aja?"
Magenta menghela napasnya manik matanya lantas tertuju pada pantulan bayangannya di air. "Gue gak ngerti Jo."
"Tepatnya lo gak mau ngerti tentang perasaan lo sendiri. Kenapa emangnya, apa karena Magika gak masuk kriteria lo sama sekali? Atau karena dia gak sebanding dengan Laras yang sempurna dan hampir tanpa cela itu?"
Mendengar Jo membandingkan antara Magika dan juga Laras, kontan rahang Magenta mengeras. Tangannya mengepal, cowok itu menatap wajah sahabatnya dengan tatapan tidak suka.
"Jangan pernah bandingin Laras dengan Magika!" desisnya tegas.
Magenta jelas tidak suka ketika Jo membanding-bandingkan seseorang. Bagi Magenta, setiap orang itu punya keunikan masing-masing. Sangat tidak etis membandingkan satu manusia dengan manusia lainnya. Karena setiap manusia itu sempurna dalam kadarnya masing-masing.
"Gue harap sadari perasaan lo secepatnya, sebelum semuanya terlambat." Jo menepuk pundak Magenta beberapa kali sebelum akhirnya ia meninggalkan cowok itu terdiam memikirkan tentang perasaanya sendiri.
Apa mungkin gue udah move on dari Laras dan mulai ada rasa sama Magika?
[BEBERAPA BAB TELAH DIHAPUS UNTUK KEPENTINGAN PROSES PENERBITAN, BUAT YANG MAU BACA LEBIH LENGKAP BISA IIKUTAN PRE ORDERNYA TANGGAL 24 SEPTEMBER, ATAU BELI NOVELNYA. TERIMAKASIH SUDAH MAU MEMBACA CERITA INI❤]
🎐🎐🎐
KAMU SEDANG MEMBACA
MAGENTA
Novela Juvenil#1 FiksiRemaja 16 Agustus 2019 Magenta Ardhiyasa. Pentolan Band The Rythm dengan suara dan tampang yang sama-sama mempesona. Siapa yang tidak mengenalnya? Seisi SMA Andalas mengenalnya, bahkan banyak yang menjadikannya sebagai ikon Pacar idaman. Dib...