Part 3

1K 53 0
                                    

Dengan tekad ingin anaknya melupakan cintanya terhadap Ratu, ny. Yoelitta memutuskan akan menghubungi Pak Attalarik Wijaya. Saat Stefan mengetahuinya, ia langsung kesal dan tak setuju. Bagaimana bisa Mamanya melakukan ini tanpa memikirkannya?

"Apa yang akan mereka pikirkan tentangku ma? Seorang seperti aku ini, meminta mereka untuk memenuhi janji untuk menikahkan putri mereka. Putri keluarga konglomerat? "

"Dengarkan dengan benar kalau mama ngomong, mama yang meminta bukan kamu. Lagipula ada apa dengan anak mama, anak mama seorang dokter yang mandiri dan sukses. Dan lagi perjodohan kalian memang sudah ditetapkan sejak dulu bahkn sebelum kalian lahir." jelas mamanya panjang lebar.

"Tapi ma, meskipun papa dan Pak Attalarik Wijaya itu sahabatan, tapi apakah kata 'sahabat' itu akan berarti saat kita tidak punya apa-apa? Pak Attalarik sendiri sudah menghilang dari kehidupan kita. Apa mungkin dia akan menganggap kita sebagai 'sahabat'?" Stefan tidak mengerti sikap mendadak mamanya ini. Biasanya mamanya tidak mengungkit-ungkit masalah ini.

"Tapi Ratu sudah menikah, kamu harus melupakannya dan membuka hatimu untuk wanita lain nak, sayang." Ucap ny. Yoelitta dengan lembut.

Stefan tetep keukeh dan yakin kalau keluarga Wijaya pasti sudah lupa dengan perjanjian mereka. Tidak mungkin dia akan memberikan putrinya pada mereka.

"Kalau Pak Attalarik tidak mengizinkan, maka mama tidak bisa berbuat apa-apa. Tapi jika Pak Attalarik mengizinkan, maka kamu harus menikah, mengerti?" Ujar ny. Yoelitta tegas.

"Tidak mungkin dia akan mengizinkan."

"Stefan! Ini keinginan papamu. Anggap saja ini menuruti keinginan terakhir papa, yah?"

"Ok, kalau itu mau mama. Tapi Stefan punya satu syarat, setelah menikah Stefan akan pindah dari jakarta Stefan akan bekerja di rumah sakit kecil di Puncak selama 2 tahun. Stefan bahkan sudah mengurus semuanya."

Ny. Yoelitta pun terkejut mendengarnya, memangnya ada apa? Kenapa sampai Stefan harus pindah? Bukankah Stefan adalah salah satu dokter yang patut diperhitungkan di Rumah Sakitnya, bahkan di Jakarta. Dan lagi bukankah keinginannya adalah untuk sukses lalu kenapa ia malah pindah ke RS kecil di desa?

Stefan bersikeras menyuruh Mamanya untuk menyertakan syaratnya ini saat menghubungi keluarga Wijaya. Setelah menikah, mereka akan tinggal bersama di sebuah Desa di Puncak. Jika wanita itu bersedia, maka Stefan setuju untuk menikah.

Stefan memberitahu Mamanya bahwa Dia akan menunggu keputusan keluarga Wijaya selama 4 minggu. Jika sampai saat itu masih belum ada keputusan, maka Mamanya harus melupakan masalah ini dan jangan lagi mengganggu keluarga Wijaya agar Stefan juga tidak malu sama mereka.

"Baiklah. Mama setuju. Tapi jika keluarga Wijaya setuju, maka Stefan anak mama harus menikah secepatnya. Kamu nggak boleh mundur."

"Deal!" Ucap Stefan tegas karena sejatinya ia yakin tidak akan ada orang tua dari keluarga terpandang dan konglomerat yang akan menikahkan anak mereka dengan seorang dokter miskin sepertinya, apalagi jika harus tinggal jauh dari kota.

Setelah mendapat panggilan dari ny. Yoelitta Pak Attalarik dan ny. Vonny jadi galau menatap kedua putri mereka yang sedang bergembira dengan kegiatan masing-masing.

Attalarik sepertinya setuju untuk memenuhi janji perjodohan itu. Ia malah memberitahu istrinya kalau ia sendiri yang akan memberitahukan masalah ini kepada Raya, anak sulungnya.

Pak Attalarik berfikir jika mamanya Stefan juga semakin tua dan sendirian sepeninggal suaminya. Jika ia bisa mendapat menantu yang baik, itu bisa meringankan bebannya. Dengan begitu, dia sendiri bisa memenuhi janjinya pada mendiang sahabatnya.

Cinta dan KesetiaanTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang