Part 51

373 40 16
                                    

Happy reading.. ❤❤
Sebelumnya...

***

Nasya sedang melamun sedih saat Ratu tiba-tiba datang. Dia datang membawakan sebuah lp lagu kesukaan Bryan dan kue kesukaan tante Rosa... dan pastinya tujuan utamanya adalah untuk melihat keadaan Nasya.

Dengan sengaja dia menyodorkan saputangan untuk Nasya... "saputangan mahal, untuk kamu biar bisa nangis di saputangan itu."

"Kamu pasti bahagia sekarang ini kan..." Sinis Nasya.

Tentu saja. Ratu sangat senang. "Seorang pembohong sepertimu dan keluargamu, tidak pantas mendapatkan orang baik seperti Stefan."

"Kebahagiaan palsu, dan juga kepercayaan palsu. Kamu bilang kamu punya alasan untuk menyakitiku. Tapi semua itu sebenarnya hanya karena kamu cemburu. Karena hatimu penuh dengan keburukan." ujar Nasya tegas.

"Kau merutukiku lagi!"

Nasya menyangkal, dia bahkan tidak punya tenaga sama sekali saat Ratu datang tadi. Tapi sekarang ini, Nasya akan menyimpan saputangan ini sebagai pengingat untuk dirinya sendiri bahwa dalam hidupnya, ada seseorang yang selalu ingin menghancurkannya. Tapi Nasya bersumpah dia tidak akan pernah membiarkan orang itu bahagia.

***

"Dasar sinting! Lo sama Stefan nggak akan pernah bisa bersama sebagai pasangan!" Jerit Ratu. "Nggak akan pernah ada hari di mana Stefan akan melupakan masalah ini. Nggak akan pernah ada hari di mana dia akan kembali buat lo!!"

"Hatimu penuh dengan kebencian. Kehidupan ini ada naik dan turunnya. Saat datang hari kamu terjatuh, kebencianmu akan kembali pada dirimu sendiri. Ingatlah wajahku, ingatlah kata-kata hinaanmu padaku." jawab Nasya tegas.

"Saat kamu menderita, kamu akan melihat wajahku menghinamu sama seperti yang kau lakukan padaku. Camkan itu! Dan saat hari itu tiba, simpanlah saputangan ini untuk menyeka air matamu." lanjut Nasya sambil mengembalikan saputangan itu kembali ke Ratu lalu pergi meninggalkan Ratu yang hanya bisa berteriak untuk meluapkan emosinya.

Saat Ratu pulang, dia melihat orang tuanya sedang sibuk berkutat dengan ponsel pintarnya. Ada masalah serius, Mr. James tiba-tiba menghilang dan tidak bisa dihubungi sama sekali. Bukannya cemas, Ratu justru santai-santai saja, sama sekali tidak berpikir kalau itu masalah penting.

"Perusahaan kita memberinya cek ratusan jutaan Rupiah untuk membeli tanah. Tapi begitu dia mendapatkan ceknya, dia malah menghilang. Dia tidak kembali ke kantor. Bagaimana bisa mama nggak cemas?"

Marcel datang saat itu. Tapi dia juga sama, dia tidak menemukan Mr. James baik di kantor maupun di hotelnya. Papa Ratu meminta Marcel untuk mengegecek ke hotel dan memeriksa kamarnya. Mirisnya, dia masih saja memikirkan masalah kesopan-santunan dengan tidak mengecek kamar hotelnya Mr. James, karena itu kan tidak sopan namanya.

"Kenapa kamu memikirkan masalah sopan santun di saat seperti ini? Iya, sih. Uang itu milik kami, bukan milikmu. Pantas saja kamu tidak peduli. Kembalilah ke hotel dan tunggu sampai dia kembali. Papa juga akan ikut!"

Marcel dan papa mertuanya pun pergi, sementara mama Ratu masih terus berusaha menghubungi Mr. James. Hanya Ratu seorang yang masih santai dan masa bodoh.

Dia yakin Mr. James hanya lagi traveling, dia pasti akan kembali sebentar lagi. Dia kan bule, dan kelihatannya dia kaya. Dia tidak percaya kalau Mr. James menipu mereka.

Cinta dan KesetiaanTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang