Part 10

1.1K 62 11
                                    

Stefan dan Ratu saling menatap dalam dalam. Mereka saling tenggelam dalam lamunan mereka. Stefan dan Ratu bahkan tak menyadari jika saat ini mereka menjadi tontonan banyak orang. Sampai ada sebuah suara membuyarkan lamunan mereka.

"siapa wanita ini? Berpakaian sangat tidak pantas, menggunakan baju hitam di acara pernikahan." tanya ny. Vonny

"Ratu.. " ucap mama Stefan lirih.

Melihat situasi yang semakin tegang, Bryan menyuruh Stefan kembali duduk kemudian ia mendekati Ratu dan mengajaknya pergi dari tempat itu. Ratu mengikuti Bryan dengan tangisnya.

Pembawa acara yang juga merupakan salah satu rekan kerja Stefan itu pun langsung mengalihkan perhatian para tamu dengan berkata kalau acara kembali dilanjutkan.

Di luar, Bryan bertanya dengan emosi pada Ratu apa yang dilakukannya, datang ke acara pernikahan dengan menggunakan pakaian hitam serta menangis di tengah kerumunan orang.

"Aku, nggak tau. Aku nggak tau kalau Stefan menikah Bryan."

"Stefan menikah dengan tunangannya dari kecil." jawab Bryan lembut,  ia sedikit menyesal tadi sempat membentak Ratu. Terlebih Ratu juga sahabatnya. Dia pasti shock pikirnya.

"aku dalam masalah sekarang. Bryan... Bryan tolong aku." pinta Ratu makin menangis.

"kenapa, apa yang terjadi?" tanya Bryan cemas sambil mengusap lengan Ratu.

"aku berantem sama Marcel,  makanya aku kesini. Dia aktor penipu,  dia menjebak aku agar menikah dengannya." kata Ratu masih dalam tangisnya.

"bagaimana kamu tau Stefan ada disini?" tanya Bryan

"Aku pergi ke rumah sakit,  dan mereka bilang Stefan pindah.  Jadi aku meminta alamatnya dan aku kesini." jelas Ratu.

"apa orangtuamu tau?" tanya Bryan lagi,  dan mendapat jawaban berupa gelengan kepala dari Ratu.

"kamu baru aja nikah sebulan, tapi sekarang kamu malah lari ke mantan kekasihmu. Hei,  Ratu ini masalah besar." kata Bryan menasehati Ratu.

Mendengar perkataan Bryan, Ratu malah menangis semakin kencang dan makin terisak.

---
Acara pernikahan sudah selesai.  Saat ini tinggal beberapa keluarga saja yang masih berada di rumah Stefan.

Stefan dan Nasya kemudian di antar menuju kamar pengantin mereka oleh orang tua dari keduanya.  Ny.  Vonny sekali lagi berpesan pada Stefan untuk menjaga putrinya.

Stefan mengiyakan peemintaan mertuanya itu sambil tersenyum melihat Nasya.  Nasya pun tersenyum tapi ia melihat kedua orang tuanya dan saudaranya.  Ia bahkan tak tahu jika saat ini Stefan sedang memandangnya. Stefan baru menyadari jika lesung pipit di pipinya istrinya itu terlihat manis dan cocok untuknya batin Stefan.

"Berbahagialah sayang" ucap Papa dari 3 putri cantik itu dan kemudian memeluk anaknya. Raya dan Ersya yang melihatnya pun ikut bergabung dalam pelukan papanya dan Nasya.

Para orang tua, Raya dan Ersya pun berpamitan pada pasangan suami istri yang baru saja mengucap janji suci itu.  Mama Stefan berpesan untuk tidak pergi kemana mana dan tetap tinggal dalam kamar sampai besok pagi.

Kemudian mereka meninggalkan Stefan dan Nasya hanya berdua di kamar pengantin yang sudah dihias sedemikian rupa itu.

---
Ratu,  sekarang terlihat lebih tenang.  Ia sudah tak menangis lagi. Bercerita pada sahabatnya nyatanya mampu meringankan bebannya.

"Aku akan membawamu kembali ke Jakarta." ujar Bryan pada Ratu.

"biarkan aku menenangkan diri dulu Bry, aku tidak bisa berfikir jernih saat ini." tolak Ratu.

Cinta dan KesetiaanTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang