Malam ini adalah malam pertama Nasya tidak tidur di rumah yang ia tinggali selama 23 tahun terakhir, ia tidur di rumah Stefan dan ia malah bermimpi buruk. Nasya terbangun dari tidurnya dengan penuh peluh dan rasa takut. Ia masih bergidik ngeri mengingat apa yang ia impikan barusan. Nasya bermimipi Stefan mengetahui kebohongannya dan identitas palsunya lalu menembaknya tanpa ampun sambil tertawa jahat.
Nasya berpikir apakah dia mungkin berdosa besar di kehidupannya yang sebelumnya hingga dia harus menebusnya di kehidupannya yang sekarang.
"Seolah dibuang jadi yatim piatu belum cukup, hidupku mulai sekarang akan sulit." Gumam Nasya.
Pagi Hari
Sementara itu di Jakarta, ny. Vonny mendengar suaminya sedang berbicara dengan seseorang di ponsel pintarnya. Dari yang ia dengar suaminya berbicara mengenai Stefan, Klinik, Puncak, pedalaman, dan suaminya itu menyuruh seseorang di seberang telfon untuk tetap mengawasi Stefan. Karena penasaran ny. Vonny bertanya pada suaminya apa yang ia bicarakan setelah Papa dari tiga puteri Wijaya itu menutup telfonnya."papa bicara sama siapa?? Ada apa dengan calon suami Nasya? Apa ada hubungannya dengan Nasya?" tanya ny. Vonny beruntutan.
"mama kalau tanya itu satu satu."
"abis mama penasaran"
"papa lagi telfon orang suruhan papa yang mengawasi Stefan."
"memang kenapa pa? Ada yang papa rahasiakan?? " tanya ny. Vonny curiga pada suaminya.
"bukan ma, bukan maksud merahasiakan tapi memang menurut papa berita ini tidak perlu untuk dikhawatirkan."
"tapi mama ingin tau"
"jadi sebenarnya Stefan itu bukan dipindahkan tapi memang kemauannya sendiri. Menurut orang Papa, Stefan disana ingin mendirikan sebuah klinik untuk masyarakat yang tinggal di pedalaman dan jauh dari pemukiman tepatnya di daerah yang beberapa waktu lalu sempat mengalami tanah longsor. Makanya dia mau di pindahkan ke rumah sakit kecil di Puncak." jelas Pak Attalarik.
"maksud papa daerah yang longsor beberapa waktu lalu yang kita lihat di tv? lalu Nasya gimana pa, pasti Stefan akan sering ke pedalaman. Nanti Nasya akan sering di rumah sendirian atau Nas nantinya akan ikut suaminya?? Apalagi Nasya kan nggak pernah tinggal sendiri dan kalau Nas ikut ke daerah itu bagaimana kalau terjadi sesuatu? Mama lihat di berita kalau daerah itu bukannya masih berstatus waspada pa. Meskipun Nasya bukan anak kandung mama tapi mama juga sayang sama Nasya, mama nggak mau Nasya kesusahan disana aalagi sampai terjadi sesuatu." Jujur dirinya sangat khawatir terhadap anaknya itu.
Ny. Vonny masih terlihat gelisah, meskipun suaminya sudah menjelaskan dan menenangkannya, ada perasaan menyesal dalam dirinya karena ia lah yang meminta Nasya untuk mau melaksanakan perjodohan ini. Kedua putrinya, Raya dan Ersya yang melihat Mamanya itu tampak tak tenang menanyakan apa yang meresahkan hati mamanya itu. Ny. Vonny menceritakan apa yang ia dengar dari papa mereka. Kemudian Raya memberi usul untuk menghubungi Nasya untuk memastikan kebenarannya.
"jangan, jangan hubungi kak Nas, mungkin saja kak Nas belum tau ma. Jangan membuatnya lebih khawatir. " sanggah Ersya, dia terlalu mencemaskan kakaknya.
"kalo gitu, mama hubungi mamanya Stefan saja. " jawab Raya memberikan jalan tengah.
Percepat
Ny. Yeolitta yang telah mengetahui alasan Stefan pindah tentu saja kaget, terlebih ia tau bukan dari anaknya melainkan dari calon besannya. Awalnya ia tidak mengerti kenapa Stefan mendadak pindah kemari tapi sekarang ia harus menanyakan hal ini langsung pada anaknya itu. Kebetulan disaat yang sama Stefan melewati pintu, ia baru saja pulang.
KAMU SEDANG MEMBACA
Cinta dan Kesetiaan
RomanceUntuk menunjukkan rasa terima kasih kepada ayah angkatnya, Nasya menerima untuk menyamarkan dirinya sebagai putri kandung dari keluarga Wijaya dan menikahi Stefan, untuk menepati janji yang dibuat oleh ayah mereka di masa lalu. Stefan adalah pria b...