Part 52

356 38 13
                                    

Ratu melarikan diri dari rumahnya dan langsung mendatangi rumah sakit tempat Stefan bekerja dan menerobos masuk ruangannya. Begitu melihat Stefan, Ratu lantas menghambur ke dalam pelukannya dan menangis.

"Tolong aku, Fan. Aku udah nggak punya apapun lagi. Tolong aku." Ratu menceritakan apa yang terjadi dengan isak tangis.

Prihatin dan ia merasa harus membantu karena dulu saat ia mengalami hal serupa Ratu merupakan salah satu orang yang tak meninggalkannya, Stefan akhirnya memutuskan membawa Ratu ke rumah saudaranya yang sekarang ditinggalinya bersama mamanya. Ny. Yeollita yang juga prihatin dengan keadaannya, menyambutnya dengan ramah. Sementara mang Aji membawa Ratu ke kamarnya, ny. Yeollita dan Stefan membicarakan masalah ini.

Stefan yakin besok masalah itu akan jadi berita besar. Ratu berkeras tidak mau pulang, karena itu Stefan membawanya kemari lagi pula ia tinggal di rumah sakit. Nanti dia akan minta izin tantenya. Tapi ny. Yeollita memberitahu kalau tantenya pergi ke luar kota sekarang ini untuk urusan bisnis, mungkin baru akan kembali bulan depan.

"Ini bukan masalah kecil. Kita berdua pernah mengalami masalah ini dulu. Mama akan membantu menjaganya. Kita bisa senang dan sedih, kaya dan bangkrut hanya dalam waktu semalam. Tidak ada yang mengerti kecuali pernah mengalaminya sendiri."

Sementara di tempat lain,
Nasya senang melihat perkembangan kakeknya dalam terapi fisik. Bahkan sekarang ia sudah bisa mengangkat kedua kakinya. Ahli terapi memberitahu Nasya bahwa pak Pradipta setiap hari latihan agar ia bisa menunjukkan pekembangannya pada Nasya, agar Nasya memujinya. Ia benar-benar termotivasi berkat Nasya.

Nasya heran sebenarnya. Sudah lama kakek Pradipta seperti ini, lalu apa yang tiba-tiba memotivasinya?

"Cinta... cinta." jawab kakek Pradipta terbata.

"Bryan?"

"Cinta Nasya." jawab kakek bersusah payah.

"Cinta aku?"

"Cinta anak."

"Cinta tante Rosa? Cinta bisa mendorong orang sampai sejauh ini? Pantas saja, aku merasa tidak bisa bernapas belakangan ini." ucap Nasya rendah merasa sedih.

Tapi tiba-tiba dia teringat akan nasehat papanya bahwa cinta harus diciptakan. Ingatan kontan memotivasi Nasya lebih bersemangat, hari ini dia akan membangun cinta dan memperjuangkan cinta itu.

"kakek restui Nasya, yah?" Pinta Nasya. Dan kakek Pradipta menjawabnya dengan meletakkan tangannya di atas tangan Nasya.

Di tempat lain,
Bryan membaca berita tentang perusahaan keluarga Ratu yang kena tipu itu. Cemas, dia langsung pergi ke rumah Ratu bagaimanapu mereka teman dari kecil, tapi sesampainya di sana ia hanya mendapati Marcel yang duduk di tangga dengan wajah pucat pasi.

"gue udah dengar beritanya. Gue mencemaskan Ratu. Bagaimanapun, kita adalah teman."

"Dia udah nggak ada di sini lagi."

"Dia melarikan diri? Terus kenapa lo masih ada di sini?"

Tentu saja karena nama Marcel terdaftar di perusahaan. Dia sudah pasti akan ditahan, dia juga tidak tahu harus lari ke mana. Semua orang membencinya, dia sudah menghancurkan hidup Ratu.

Bryan menyarankannya untuk pergi menyembunyikan dirinya dulu saja sebelum dia didatangi penagih hutang dan awak media. Lebih baik dia pergi dan mencari solusi dulu.

Tapi Marcel menolak dan bersikukuh akan bertanggung jawab. Bahkan jika para investor itu ingin membunuhnya, dia akan tetap di sini dan membiarkan mereka membunuhnya. Bahkan istrinya saja menyuruhnya untuk mati.

Cinta dan KesetiaanTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang