4 part III

747 162 35
                                    

~Happy reading~

.

.

.

Day 2

Saturday, 29 Maret 2003

Pangeran?

Jimin belum rabun, tapi dia yakin sekali ada pangeran di depan wajahnya, sedang menatap dia dengan senyum manis. Senyum pelit tapi manis? Senyum malas tapi indah? Masuk akal gak sih?

Samar-samar, semuanya samar-samar, celah mata Jimin baru terbuka nol koma nol nol lima senti, tampangnya memalukan, yang kelihatan cuma bagian putih matanya, bibirnya nganga dikit, namun si pangeran dalam mimpinya ini belum mau pergi, betah juga memandangi tampang konyol Jimin.

"Banguuuun... Jiminaah..."

Ya tuhan suaranya... suaranya! Heaven? Is this heaven? Apa Jimin sudah mati dan berada di surga?

Pangeran itu mendekatkan wajahnya, sedikit lagi, nyarisssss, sedikit lagi mereka akan berciuman. "Jiminaaaah~ bangun."

DUAK! Guling melayang dari belakang. Pangeran itu tersentak kaget dan langsung memelototi si oknum pelempar.

"Menjauh dari situ atau berikutnya kau dapat hadiah jam beker?" Ancam Taehyung ancang-ancang mau nimpuk lagi, ada jam beker berbentuk kepala Snoopy di tangannya.

Cowok itu mendengus, senyum meremehkan, perpaduan antara senyum dan menghina. 

"Coba saja, palingan tidak akan sa--" Jungkook sigap merunduk, jam beker tadi melewati kepalanya, melesat lurus ke jendela, dan terjun bebas ke tanah. Pecah berantakan, batrei terlempar. Jatuh sekitar satu meter dari anjing jantan dan betina yang sedang mencoba bereproduksi. Lebih jelasnya, si pejantan sedang menunggangi dari belakang.

Jungkook menyeringai menang. 

Taehyung pasang muka beringas. "Minggir!"

Jungkook menunjuk Jimin. "Dia partnerku."

"Partner kepalamu! Jangan main-main dengan anak baru itu dasar serigala gurun! Monster penjahat kelamin!"

Monster penjahat kelamin? Pfrrtt. 

"Namjoon hyung menugaskan kami untuk meliput bersama. Kau ini kenapa, cewek sinting. Lagi dapet? Sensi amat."

Taehyung nyambar sepatu sebelah kiri miliknya, mau dilempar juga. "Pergi gak? Jangan macam-macam ya!"

Jungkook berdecih, sayang sekali tidak dapat apa-apa pagi ini gara-gara medusa ngamuk.

Lalu kita punya Park Jimin yang tetap pulas molor dengan mata putih dan mulut nganga. Sungguh sangat tidak anggun sekali pose tidurnya. 

Jungkook pergi sambil cengengesan. Lucu juga si mungil. Bibirnya ituloh, sangat mudah diserang, sangat mengundang. 

Sip. Next time harus bisa!

.

.

.

"Guysss! Park Jimin mandi! Dia mandi!"

Cowok-cowok kurang kerjaan itupun berkerumun di tembok belakang, di bagian luar kamar mandi, rebutan pengen ngintip dari celah-celah berbentuk lingkaran yang dicurigai sebagai lubang habis ditembus peluru.

"Sssshh!" Pria asal Selandia Baru yang berdiri paling depan menyuruh kawan-kawannya tenang. "Jangan berisik!"

"Kau yang berisik!"

1001 NightsTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang