"Its a shame we're all dying
And do you think you deserve your freedom?
How could you send us all far away from home?"
__Muse - Soldier's poem__
.
.
A.N: Narasi suka duka Jungkook sebagai fotografer perang. Sekalian pamer hasil jepretan dia selama bertugas.
.
.
Berkarier sebagai fotografer konflik tidak mudah, dan menjadi freelancer juga tidak banyak membantu. Tapi setidaknya itu membantuku untuk memahami hal paling penting. Tentu, ini melelahkan, banyak yang menyerah di sepanjang jalan, apalagi musti bersusah payah untuk karier yang tidak menghasilkan investasi besar, tidak juga mendatangkan keuntungan secara ekonomi.
Pertama-tama aku harus belajar memahami apa yang diinginkan agen foto, berikutnya menyadari mungkin cerita terbaik bukanlah yang mereka inginkan.
Sebagai seorang freelancer, aku mengurus semuanya sendiri, pergi ke zona konflik sendiri, mencari kontak, menambahkan cerita untuk foto, dll. Dan patut kalian ketahui, aku tidak hanya meliput berita sebagai jurnalis foto, tapi aku juga menulis dan membuat film pendek.
"This is how war can make you feel..."
Perang. Bahkan satu suku kata itu sendiri kedengarannya tidak menyenangkan.
Rela memasuki zona perang adalah hal yang ekstrim untuk dilakukan. Mendiang kakekku bertempur menggunakan alat fotografinya di Papua Nugini selama Perang Dunia Kedua dan aku telah banyak mendengar cerita dari beliau, itu membantuku membentuk nyali, mengasah keyakinan.
KAMU SEDANG MEMBACA
1001 Nights
Fanfiction[INI BUKAN REMAKE ALADIN!] Jungkook si IBLIS dari keluarga misterius. Jimin si Gadis biasa-biasa saja dari keluarga wartawan. Mereka bersatu di negeri penuh konflik Timur Tengah dengan cara yang tidak pernah mereka sangka. BTS Jornalist AU! Konflik...