"You're just too good to be true
I can't take my eyes off you
You'd be like heaven to touch
I wanna hold you so much."
Muse - Can't take my eyes off you
.
.
.
.
Benda pertama yang menyapa Jimin adalah gitar.
Gitar itu berada di pangkuan Jeon Jungkook, selama sepersekian detik Jimin merasa cemburu pada gitar. Bahkan benda itu masih mendapat kesempatan emas untuk merasakan paha kuat Jungkook. Konyol bukan? Itu kan cuma gitar. Benda mati.
Jungkook mengulurkan tangan, membuat laptopnya sedikit merunduk agar tampilannya di kamera lebih pas, lebih maksimal, gitar kayu itu seolah berkilau di bawah terpaan sinar matahari dari jendela. Jimin terpana melihat betapa ganteng, keren, dan macho sang tunangan, walau pun hanya memangku gitar. Dia memancarkan testosteron yang selalu berhasil membuat Jimin lupa diri.
"Aku punya lagu spesial untuk sayangku." Jungkook menggenjreng senar gitar. Jari-jarinya yang besar dan panjang terlihat sangat sempurna ketika memetik dawai gitar, melodi mulai dia mainkan, denyut nadi Jimin menggila, sebagian dari dirinya tersesat di stratosfer pada saat irama dari gitar kayu mengalir menembus penghalang berupa lapisan layar, Jimin benar-benar terpana.
Jungkook bernyanyi dengan suara rendah dan serak dan seksi seolah-olah dia sedang bercinta di kasur dan sangat menikmatinya. Jimin semakin... benci... tapi rindu...
"You're just too good to be true. I can't take my eyes off you. You'd be like heaven to touch. I wanna hold you so much. At long last love has arrived. And I thank God I'm alive. You're just too good to be true. Can't take my eyes off you..."
Jimin panik, suara Jungkook dari speaker seakan bergema di tulangnya, membangkitkan rasa yang aneh bersama dengan hasrat ingin menyentuh yang kian menggebu-gebu.
"Pardon the way that I stare. There's nothing else to compare. The sight of you leaves me weak. There are no words left to speak. But if you feel like I feel. Please let me know that is real. You're just too good to be true. I can't take my eyes off you..."
Tatapan Jungkook yang intens, membangkitkan gelenyar sensasi panas dalam diri Jimin. Lengan-lengan kekar itu... membayangkan lengan-lengan kekar itu melingkari pinggang mungilnya saja sudah membuat Jimin panas dingin. Dadanya yang bidang, dan alisnya sedikit berkerut saat dia kembali menatap Jimin dengan sorot penuh pemujaan.
"I need you baby. And if it's quite all right. I need you baby. And if its quite alright. I need you baby. To warm the lonely nights. I love you baby. Trust in me when I say its okay. Oh pretty baby. Don't bring me down I pray. Oh pretty baby. Now that I've found you stay. And let me love you, baby. Let me love youuu..."
KAMU SEDANG MEMBACA
1001 Nights
Fanfiction[INI BUKAN REMAKE ALADIN!] Jungkook si IBLIS dari keluarga misterius. Jimin si Gadis biasa-biasa saja dari keluarga wartawan. Mereka bersatu di negeri penuh konflik Timur Tengah dengan cara yang tidak pernah mereka sangka. BTS Jornalist AU! Konflik...