"I need mercy I'm begging you please
You know I can't sleep without you..."
MØ - Mercy
.
.
Di part ini tae jimin cuti mau ngurusin persiapan nikah.
.
.
Pagi itu Jungkook dapat tugas baru, menenangkan Jimin yang pasalnya masih menangis dan paranoid gara-gara mimpi.
"Jimin, sayangku, tenang... aku di sini, aku janji nggak akan kemana-mana. Kita akan baik-baik saja, kita baik-baik saja." Jungkook memeluk Jimin, mengusap-usap kepala cewek itu, memberinya ciuman di pipi, bibir, hidung, kening. Tanpa henti menghujaninya kecupan. "Kau harus kuat sayangku. Calon ibu harus kuat, kasihan nanti anak kita kalau kita berdua lemah dan tidak bisa melindunginya. Ayo semangat ya sayangku. Jangan takut, jangan menangis, kita pasti bisa melewati ini sama-sama. Siapa lagi yang bisa melindungi anak kita kalau bukan kita berdua?" Jungkook membisikkan kata-kata dengan nada lembut, ambil kesempatan mengemut daun telinga Jimin sedikit. Sedikit.... sedikit...
Begitu si mungil tenang, Jungkook beranjak dari ranjang, keluar kamar untuk bikin kopi seperti biasa. Sambil menunggu Jimin selesai mandi, dia mau mengobrol dengan Hoseok atau siapalah, biasanya jam segini cowok-cowok sudah nongkrong di dapur.
Ternyata dugaan Jungkook meleset, tidak seperti biasanya, suasana lorong menuju dapur hening sekali. Para penghuninya belum bangun.
Jungkook mengernyit bingung, semua orang keenakan tidur apa gimana. Iya sih, mungkin juga. Mana semalam hujan deras, udaranya dingin, bikin terbuai.
Benda di meja makan menarik perhatiannya. Flashdisk? Tapi... bentuknya terlalu canggih. Punya siapa? Jungkook langsung menyambarnya, membaca sekilas tulisan di kertas.
Siapa sih yang tulis? Kok jelek banget tulisannya.
Jungkook tidak ambil pusing, buru-buru dia bawa ke kamar, ditancapkan ke laptop. Serius ini flashdisk kapasitas berapa? Buset, besar banget. Punya Jungkook belum secanggih ini.
Waktu dibuka, ternyata isinya rekaman video. Cuma video dan video. Jungkook menganga heran. Video dengan nama-nama mereka di dalamnya, mulai dari Kris sampai Yoongi, semuanya komplit. Ini apa-apaan, pikirnya.
Namun dari sekian video, Jungkook mengerutkan kening membaca nama yang tertera di video Ehren.
Bukan nama "Ehren" justru yang tertulis di sana, tapi "HATI-HATI".
Kok yang satu ini nama filenya "HATI-HATI"?
Jungkook pertama kali meng-klik video itu, penasaran kenapa sampai harus diberi judul mencolok.
Rupanya di video itu seorang pewawancara, yang jelas jumlah mereka lebih dari satu orang, menanyakan Ehren soal keluarga, kampung halaman, bahkan kematian. Jenis pertanyaan suram yang tidak seharusnya diajukan ke orang lain. Entah apa maksud dan tujuan mereka.
"Ehren..." Jungkook bingung. "Kenapa..."
Masih penasaran, Jungkook langsung mengklik video-video lain. Untung formatnya bisa diputar di laptop Jungkook yang jadoel, thanks to Hueningkai dan Soobin yang tidak gaptek.
KAMU SEDANG MEMBACA
1001 Nights
Fanfiction[INI BUKAN REMAKE ALADIN!] Jungkook si IBLIS dari keluarga misterius. Jimin si Gadis biasa-biasa saja dari keluarga wartawan. Mereka bersatu di negeri penuh konflik Timur Tengah dengan cara yang tidak pernah mereka sangka. BTS Jornalist AU! Konflik...