"Don't you know I'm no good for you?
I've learned to lose you, can't afford to
Tore my shirt to stop you bleedin'
But nothin' ever stops you leavin'
I could lie, say I like it like that, like it like that..."
Billie EIlish - When the party's over
.
.
Saturday, 26 April 2003
Coklat Toblerone ditemani segelas anggur.
Cara yang nikmat untuk mandi di bathtub. Minseok merasa punggungnya rileks. Kedua matanya terpejam.
Baru berniat memotong Toblerone, ponsel yang dia letakkan di sisi bathtub bergetar, Minseok meraihnya. Layar berkelap-kelip menampilkan nama: Little Sis
Taehyung? Minseok kaget menatap layar ponsel, jantungnya tiba-tiba berdebar, firasatnya tidak enak, segera dia tekan tombol jawab.
"Hai adik kecil. Ada apa? Kalian harusnya liburan, bermesraan dengan cowokmu, berjemur di pantai atau snorkeling. Kenapa malah menelponku."
"Eonniiieeeee..."
Minseok melakukan analisis instan pada suaranya. Dia mabuk. Yah, Minseok tahu itu. Tapi nadanya juga bergetar, yang menandakan memang ada yang tidak beres. Dia menangis?
"Eh, Taehyung? Kenapa suaramu?"
"Eonni, aku tidak tahu harus berbuat apa!" Taehyung meratap. "Hoseok oppa benar-benar mabuk. Dia pingsan dari semalam, sampai sekarang belum bangun-bangun juga! Apa yang harus kulakukan? Eonni punya obat mujarab untuk menyadarkan orang pingsan?"
Sebenarnya Minseok punya formula yang sudah dicoba dan diuji, yang melibatkan deodoran spray disemprot ke lubang hidung. Tapi bukan saatnya berbagi resep rahasia itu sekarang. Apalagi Minseok lebih penasaran sama cerita Taehyung berikutnya.
"Cowokmu kenapa?" Minseok ikutan panik. "Kebanyakan minum-minum?"
"Dia kalap menghabiskan semua koktail bodoh di bar, aku capek setengah mati membopong dia naik ke kamar, kemudian dia jatuh ke ranjang dan pingsan sampai pagi, padahal kami seharusnya bermesraan sampai pagi! Sekarang aku harus menonton dia tidur menganga sementara kepalaku nyut-nyutan parah," ratap Taehyung nelangsa. "Hotel ini mengerikan! Aku akan komplain! Lihat saja! Pokoknya hotel ini tidak bakal selamat! Mereka merusak malam romantis kami. Kami memesan kamar suite untuk bulan madu dengan king-size bed malah dikasih single bed! Sudah gitu alasannya tidak masuk akal pula! Kami berdua baru dipindahkan ke kamar yang layak setelah mereka puas memperdengarkan aku musik Teletabis dengan volume gila-gilaan!"
Minseok cengo. "Kenapa ada musik Teletabis segala?"
Taehyung terus-menerus nyerocos sambil menangis sesenggukan. "Terus mereka ngasih kita minuman gratis sebagai permintaan maaf, mereka itu ngotot banget, eonni! Hoseok oppa udah ngomel, udah nolak, mereka maksa kita harus turun ke bar dan minum-minum. Nah, ada satu petugas pramusaji ini yang nantangin Hoseok oppa minum koktail dari Yunani. Hoseok oppa minum mengalahkan semua pramusaji dan semua orang di bar bersorak merayakan kemenangannya. Sekarang cowokku hampir koma! Maksudku, apa isinya? Absinth?"
Minseok takut memikirkan apa isinya.
"Kami berciuman di lift saat kembali ke kamar," Taehyung melanjutkan dengan gelisah. "Lagi asik-asik ciuman tiba-tiba badannya merosot! Dia jatuh ketiduran di pundakku! Setengah sadar! Aku harus menyeretnya ke kamar padahal Hoseok oppa beratnya satu ton! Sekarang dia mendengkur seperti kucing asma!"
KAMU SEDANG MEMBACA
1001 Nights
Fanfiction[INI BUKAN REMAKE ALADIN!] Jungkook si IBLIS dari keluarga misterius. Jimin si Gadis biasa-biasa saja dari keluarga wartawan. Mereka bersatu di negeri penuh konflik Timur Tengah dengan cara yang tidak pernah mereka sangka. BTS Jornalist AU! Konflik...