Kim Taehyun, anak Pak Joon dan Bu Jin
Ini masa kecilnya dia
.
.
.
.
Taehyun suka sekali menggambar, sewaktu mereka pindah dari California ke Los Angeles, Taehyun sibuk memasukkan semua krayonnya ke dalam karung menjelang kepindahan mereka. Bukan cuma terobsesi pada krayon, Taehyun juga suka makan krayon... tapi ini saat usianya satu tahun. Pertama kali dicicipi, Taehyun langsung muntah-muntah. Tapi besoknya diemut-emut lagi.
Di usianya yang ke-5, suatu hari karena bosan di kelas, Taehyun menancapkan dua krayon di lubang hidungnya, lalu naik ke atas meja sambil menggoyangkan kepalanya ke kiri dan ke kanan meniru perilaku gajah. Waktu gurunya masuk dia ditanya. "Kim Taehyun, kau sedang apa?"
Mengenang krayon di hidung dan suara tawa terbahak-bahak teman-teman sekelasnya membuat Taehyun merasa sangat malu hingga tangannya gemetar dan lehernya panas.
Siang ini disaat sedang mencari kepala robot, meraba-rabah ke bawah kolong kasur, tanpa sengaja dia menemukan kotak aluminium berkarat. Begitu dibuka isinya ternyata kertas berisi puisi pendek yang Taehyun lupa pernah menulisnya kapan dan dimana dan untuk siapa. Isinya kurang lebih begini:
Ada banyak tetes air di lautan,
Ada banyak bintang di langit biru,
Tapi di seluruh kota
Hanya ada satu orang seperti kamu
Jangan bersedih lagi kawan, dunia ini masih membutuhkan kamu
Taehyun bergidik menatap puisi itu. Kepada siapa dia menulis puisi itu? Ayahnya? Kakeknya? Tante Jimin? Tante Taehyung? Paman Yoongi? Bukan. Mereka bukan kawan.
KAMU SEDANG MEMBACA
1001 Nights
Fanfiction[INI BUKAN REMAKE ALADIN!] Jungkook si IBLIS dari keluarga misterius. Jimin si Gadis biasa-biasa saja dari keluarga wartawan. Mereka bersatu di negeri penuh konflik Timur Tengah dengan cara yang tidak pernah mereka sangka. BTS Jornalist AU! Konflik...