~Happy reading~
.
.
A.N: Haaai, part sblumnya kalian udah baca gimana sayangnya Jimin Jungkook sama putra semata wayang mereka. Meskipun cara Jungkook agak ekstrem, percayalah, dia sayang banget sama Soobin. Nih, buktinya nulis surat. Tinggal serumah tapi nulis surat? :v
Soobin itu badannya gede tapi sering curhat ke mamanya, anak mama, mungkin karena Jimin lebih mudah mancing Soobin cerita. Akhirnya Jungkook mikir dan mikir... lahirlah surat ini, yang dia selipin dibawah pintu kamar Soobin. Pagi-pagi, sehari setelah Jungkook ngetes nyali Soobin di halaman belakang.
Ini juga surat pertama Soobin dari ayahnya. Lucu ya mereka surat-suratan :v
Lagipula remaja laki-laki butuh arahan ayah.
.
.
.
.
.
Bin-ah...
Kita belum pernah piknik ke luar angkasa. Tapi aku berasumsi seperti itulah rasanya berada di luar angkasa, kau merasakan kehampaan mutlak dan keheningan total sewaktu aku menanyakan bagaimana petualangan cintamu. Dialog berubah menjadi monolog yang tidak nyaman, kau pasti selalu mendengus (atau jangan-jangan sesak napas?).
Iya kan? Kau bingung? Tidak apa-apa, nak. Itu normal, pria-pria hebat yang sering kau lihat di TV, bahkan presiden sekalipun, pernah berada di posisimu.
Aku tidak bisa bilang aku ayah yang sempurna, toh kenyataannya aku telah membuat... entah berapa hati yang rusak. Aku bukan contoh ayah yang baik dengan segudang kalimat bijak. Dan aku selalu cemas, takut, kau mengikuti jejak ayah dulu.
Saat ayah bertanya, kau selalu ingin melarikan diri. Kurasa kau tidak perlu melarikan diri. Okay I'm not the best father, but at least you can trust me... and I can try to be the best, If you let me.
Dari dulu aku bukan orang yang pandai mengekspresikan apa yang ada di kepalaku, aku takut kau menangkapnya berbeda. Jadi, aku memutuskan untuk menulis surat. Terlalu ketinggalan jaman? Well, son... welcome to 1980s! Aku tahu kau akan membacanya, meskipun ini memalukan dan norak, memangnya ayah peduli? Daripada kau merasa tidak nyaman saat ayah tanya langsung. Lebih nyaman mana sekarang? Ayah tidak keberatan surat-suratan di dalam rumah sama anak sendiri. Tenang saja, kita bisa rahasiakan ini dari ibumu.
Pertama-tama, aku tahu persis apa yang kau pikirkan. Aku pernah remaja, berabad-abad silam. Seks dan wanita adalah problem yang bikin capek. Ya, ya, aku tahu. Percayalah, di usiamu, mustahil untuk memahami segalanya. Aku juga sering membayangkan hal-hal yang Mari-Tidak-Usah-Kita-Bahas. Sekarang aku membayangkan hal-hal itu dengan Mari-Tidak-Usah-Kita-Bahas-Karena-Kau-Tahu-Siapa-Orangnya. Bersabarlah, nak. Semua ada masanya. Kau pasti akan sampai di situ. Jangan terburu-buru.
Yang terpenting, aku ingin kau aman. Untungnya, kita hidup di zaman di mana pengetahuan tentang kondom dan seks aman untuk remaja tersebar luas. Like it or not. Itu penting! Sebuah momen sembrono dapat menyebabkan penyesalan seumur hidup. Penyakit menular seksual, bahkan yang "kecil", seperti herpes, pasti menghantui kepalamu, kemanapun langkahmu. Belum lagi hamil diluar nikah, itu juga yang akan menghantui kepalamu. AIDS bisa membunuhmu. Sekali lagi, keamanan yang TERPENTING!
Ayah ingin kau jujur. Laki-laki harus punya karakter dan integritas. Itu persyaratan mutlak. Tidak peduli dengan siapa kau menjalin hubungan (Agamanya terserah. Seumuran, lebih muda, maksimal dua tahun lebih tua), ayah harap kau tidak menyesatkan dia dengan niat buruk. Bersenang-senang sedikit boleh saja asalkan saling menguntungkan. Melukai seorang wanita secara fisik atau emosional dengan sengaja bukan tindakan pria sejati.
Kami berdua senang bisa melihatmu menikmati waktu menjadi dirimu sendiri, bertemu orang-orang baru, melakukan hal-hal gila dan menyenangkan bareng gerombolan-gerombolan bocah ingusan itu.
Ingat untuk selalu bertanggung jawab. Jangan biarkan satu hubungan menghalangimu dari tujuan hidupmu.
Ayah mencoba membebaskanmu dari ketidaknyamanan mendiskusikan pertumbuhan fisik, tapi jika kau memiliki pertanyaan atau masalah, kau sudah tahu kan harus mendatangi siapa? Ayah janji untuk membantumu menemukan jawaban tanpa menghakimi.
Nak, ayah hanya ingin kau tahu bahwa kami berdua selalu di sini untuk mendengarkan. Tidak peduli masalah apa, salah siapa, atau apa yang salah, betapa memalukannya, kau tetap putra kami, dan kami akan selalu mendukungmu. Aku bukan orang sempurna, tapi aku punya pengalaman.. yaaa... mungkin bisa sedikit membantu.
Kalau kau sudah baca surat ini lalu tiba-tiba merasa lapar, cepatlah turun karena wanita yang paling ayah cintai masak sup scallop enak kesukaanmu. Jangan lama-lama, nanti ayah habiskan tahu rasa.
Ayah.
KAMU SEDANG MEMBACA
1001 Nights
Fanfiction[INI BUKAN REMAKE ALADIN!] Jungkook si IBLIS dari keluarga misterius. Jimin si Gadis biasa-biasa saja dari keluarga wartawan. Mereka bersatu di negeri penuh konflik Timur Tengah dengan cara yang tidak pernah mereka sangka. BTS Jornalist AU! Konflik...