"The crown
So close I can taste it. I see what's mine and take it!
If it feels good, tastes good. It must be mine!"
Panic! At The Disco - Emperor's New Clothes.
.
.
.
.
Dalam masyarakat, selalu ada yang namanya alpha woman dan alpha man. Intinya orang yang terlihat berkuasa meski dia cuma duduk diam. Ada sesuatu yang menguar dari mereka, bahkan dari caranya menatap mata orang.
Jimin melihat itu dalam diri Taehyung, yang penuh percaya diri masuk diantara kerumunan anak-anak cowok, bersenda gurau dan tertawa lepas bersama mereka. Nyaman berada di bawah kulitnya sendiri. Tertawa, meninju-ninju lengan Keith tanpa merasa bersalah. She's not fake.
Masalahnya, Jimin malah kagum, tidak ada keinginan untuk bersaing apalagi memusuhi, karena dia paham betul kapasitasnya. Ya, dia paham ada dua jenis cewek cantik di dunia ini. Cewek Cantik Jahat dan Cewek Cantik Baik Hati Yang Tak Bakal Menghancurkan Hidupmu Jika Kita Aman-aman Saja Berteman Dengannya (disingkat CCBHYTBMHJKASBD). Nah, Taehyung masuk kategori kedua. Malahan, dia itu ketua CCBHYTBMHJKASBD.
Soobin.
Bocah jelmaan tiang itu juga memiliki aura alpha.
Jimin menatap si bocah yang berada di antara keempat bocah lainnya. Mendiskusikan sesuatu, raut wajah mereka serius. Jimin mengamati gerak bibir anak itu, dan bagaimana yang lain segera mengangguk-angguk, tidak ada bantahan, tidak ada sanggahan, mereka manut kepada si alpha boy ini, seakan-akan semua yang diucapkannya memang masuk akal, dia menampung keinginan dan pemikiran universal.
"Dia begitu berkat kita."
Jimin noleh kaget. "Hah?"
Cowok itu nyengir. "Bercanda."
Jimin mengerutkan kening, menyipit curiga. "Jujur, kau pasti tahu sesuatu tentang anak-anak itu?"
Jungkook menggeleng dengan ekspresi datar. "Tidak."
Jimin masih dalam mode curiga. "Kutanya sekali lagi... kau tahu siapa mereka? Soalnya terlalu aneh, ada sesuatu yang janggal, mereka tiba-tiba muncul di depan gerbang, sekarang mengaku-ngaku sebagai fans. Apa mereka benar-benar murid sekolah dari Los Angeles?"
"Mereka cuma mau jalan-jalan, biarkan saja."
Cewek mungil itu makin gagal paham. "Hah?"
Tatapan Jungkook berpindah ke Taehyung. Cewek yang terlihat asik sendiri, menjadi pusat perhatian semua orang. Mengabaikan Hoseok yang duduk di luar lingkaran, tangan terlipat di dada, raut mendung menatap langit cerah, terlihat nelangsa menunggu sinar matahari yang silau membakar bola matanya.
"Orang yang kau pikir kuat tidak seperti tampak luarnya." Jungkook lagi-lagi bertindak sebagai pembaca pikiran dan kegelisahan. Membuat si mungil tercengang. Apa yang bisa dia sembunyikan jika isi kepalanya transparan?
"Malah, orang yang tidak menonjol, yang diam-diam saja, yang terlihat lemah, justru mendapat kekuatan dengan berpura-pura lemah. Kau tahu, orang-orang hebat membutuhkan orang-orang lemah yang bisa membuat mereka merasa kuat. Kau menyelamatkan orang dengan membiarkan mereka menyelamatkanmu."
Reaksi macam apa yang pantas kita tampilkan setelah mendengar ucapan Jungkook? Kaget? Sudah pasti. Jimin belum sembuh dari rasa terkejutnya, ditambah Jungkook mengucapkan kalimat bijak...
KAMU SEDANG MEMBACA
1001 Nights
Fanfiction[INI BUKAN REMAKE ALADIN!] Jungkook si IBLIS dari keluarga misterius. Jimin si Gadis biasa-biasa saja dari keluarga wartawan. Mereka bersatu di negeri penuh konflik Timur Tengah dengan cara yang tidak pernah mereka sangka. BTS Jornalist AU! Konflik...