24 part II

467 93 42
                                    

~Happy reading~

.

.

.

Simulasi

Ups! Gambar ini tidak mengikuti Pedoman Konten kami. Untuk melanjutkan publikasi, hapuslah gambar ini atau unggah gambar lain.

Simulasi.

Puih! Bisa kita ganti dengan 'Arena Penyiksaan'? Karena yang terjadi sebenarnya kaum hawa menyiksa kaum adam. Avan dapat bekas gigitan di lengannya, Ehren baru saja kena sikut di daerah jakun, Hoseok habis dijambaki tunangan sendiri, dan Jungkook nyaris impoten ditendang si mungil di selangkangan. Cewek-cewek itu benar-benar sadis tak mengenal ampun.

Sekarang setelah puas menyiksa kaum adam, mereka ingin meneriakkan kesetaraan gender.

Megafon mode ON.

Dengingnya sukses menarik perhatian, membuat para pejalan kaki dan pengendara sepeda motor menoleh.

Jimin selaku director of communication memulai dengan kalimat pembuka. "Tes tes... satu dua tiga. Assalamualaikum dan selamat pagi."

Para pedagang dan penjual makanan berkumpul di situ, mengerubungi. Terutama perempuan-perempuan bercadar.

"Hai semuanya. Saya Park Jimin, perwakilan Worlwide Woman's Media Foundation, saya ucapkan selamat datang kepada saudara dan saudari, terima kasih waktu dan perhatiannya. Kami datang dengan niat baik, no harm guys, niat kami ingin membawa perubahan sosial pada perempuan, dan yang menjadi concern kami adalah isu-isu perempuan. Begitu banyak yang telah berubah, dari Lebanon ke Yordania, ke Maroko, ke Tunisia. Kami harap perempuan kedepannya diberikan hak untuk mengemudi. Reformasi terjadi bukan karena peran satu gender, tapi dua gender yang bekerja sama, itu didorong oleh segala macam faktor, termasuk fakta bahwa perempuan saat ini semakin berpendidikan."

Jungkook tersenyum bangga, sesekali memotret tunangan cantiknya berkoar-koar seperti pahlawan reformasi.

Jimin memperkenalkan satu-persatu pengurus-pengurus penting yang nantinya akan berperan melancarkan misi mereka.

"Sekali lagi yang perlu kalian ingat, kehadiran kami di sini untuk membantu, bukan menjerumuskan. Jika kalian, khususnya para wanita, ingin membicarakan problem atau masalah tentang apa saja, kesulitan yang pernah kalian temui di jalan, kami siap menjadi bahu untuk kalian bersandar. Kami siap membantu. Datang saja ke markas kami. Kami membentuk forum diskusi, dan tidak perlu ada publikasi jika kalian tidak ingin. Jujur, kami sangat prihatin terhadap kekerasan dan pelecehan seksual yang marak terjadi belakangan ini. Kami tidak mau diam, kami ingin membawa masalah ini ke permukaan. Pemerkosaan, kekerasan, dan pelecehan seksual harus dihentikan. Sepanjang sejarah masyarakat telah menjadi pendorong utama dalam perubahan-perubahan dalam undang-undang yang ditujukan untuk melindungi perempuan. Makanya kami harap kepada bapak-bapak, ibu-ibu, dan adik-adik, jangan lagi kalian biarkan hal-hal buruk tumbuh subur di tanah yang kalian cintai ini. Kita benar-benar harus bekerja keras pada perubahan mentalitas. Pemerintah harus berinvestasi dalam perlindungan yang sebenar-benarnya terhadap kekerasan yang dialami kaum perempuan dan anak-anak."

1001 NightsTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang