4 part IV

857 150 83
                                    

~Happy reading~

.

.

.

.

Taehyung baru minat memanjangkan rambut saat kuliah. Dengan poni datar di jidat, menutupi alis, serta kacamata bulat yang warnanya selalu gonta-ganti tiap hari. 

Jika kalian dengar desas-desus Taehyung lebih bervariasi koleksi kacamatanya ketimbang koleksi celana dalamnya, percaya saja, memang kenyataan!

Saat ditanya kenapa dia selalu gonta-ganti kacamata, jawaban Taehyung pasti tidak masuk akal.

"Aku bosan melihat dunia dari banyak warna... dicampur aduk. Aku ingin melihat dunia dengan satu warna, diganti-ganti, tiap hari."

Yaa... tidak ada yang mau capek-capek memahami jalan pikiran absurd Taehyung.

Taehyung baru mendapat sisi feminim dan cengeng setelah tahu rasanya jatuh cinta. Kang Minhyuk hanya sanggup membuat Taehyung terjebak di tahap 'feminim'. Jung Hoseok sukses membuat Taehyung terjebak di tahap 'cengeng'.

Seolah-olah kurang puas melihat Taehyung menderita di tengah-tengah kemelut perang dan percintaan, alam semesta kemudian mengutus Jeon Jungkook untuk mempersulit kehidupan. Cowok yang secara rutin mengejek Taehyung "cengeng" dan "princess mellowdrama".

(Catatan hati Taehyung yang teraniaya: Tunggu saja, Jeon Jungkook! Tunggu sampai aku jago menggunakan senjata secanggih snipper! Bila tiba saatnya... DOORRR... meletuslah kepalamu!)

Intinya kehidupan asmara Taehyung loyo. Jika dia seorang pria, pasti segalanya akan terasa lebih mudah, terlebih ini negeri dimana para wanita tidak sebebas para pria. Seandainya dia pria, tinggal keluyuran saja kalau bosan sambil mengedip-ngedipkan mata, pasti cewek-cewek akan mengikutinya sampai markas. Meraung-raung di depan pos penjaga. 

Itulah yang sering dilakukan si Jeon keparat.

Tapi sayangnya dia wanita, koresponden perang, dan seorang reporter investigasi. Ada tipe pria tertentu yang akan menilainya menarik, meski banyak juga yang mencibir sambil menghina: "Ah, ngapain sama cewek pecinta kekerasan!"

Ya sudahlah. Jujur, Taehyung juga sangat sibuk, dia tidak peduli. Tidak punya waktu untuk menggalau terus-menerus.

Sibuk, extra sibuk, sampai-sampai yang nyangkut di kepalanya cuma perintah dari Ibu eksekutif produser yang berwenang menguasai... eh, kayaknya lebih tepat kalau kita sebut MENJARAH KEBEBASAN seluruh reporter dan pembaca berita. Dimana mereka adalah bagian dari umat manusia paling teraniaya akibat selalu disuruh-suruh gara-gara terikat kontrak.

"Kim Taehyung, chanel 4 kosong jam dua belas, aku mau kau yang mengisi segmen itu. Laporan langsung dari lokasi. Kutunggu kabar selanjutnya."

"What? Right now?" Taehyung terloncat bangkit dari ranjang. "Becky, aku belum ada persiapan, belum bikin pertanyaan dan--"

"Kim Taehyung, aku berharap lebih darimu, rating naik belakangan ini dan penonton suka caramu menyampaikan informasi, sayang sekali setiap kita berinteraksi yang keluar dari mulutmu adalah "Tidak siap". Sekarang tujuanmu ke sana demi apa? Jangan sampai aku menyeretmu pulang dan menggantikanmu dengan orang yang lebih serius, karena percayalah, tidak sulit menemukannya. Do you hear me?"

Pertama kali Taehyung bakal merasa terhormat dapat siaran penuh di satu chanel. Eksklusif. Tapi sekarang?

Yang dia lakukan adalah mematikan ponsel lalu melemparnya ke kasur, seolah-olah ponselnya mengandung bahan peledak yang bisa membunuhnya kapan saja.

1001 NightsTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang