"I call it magic when I'm with you
And I just got broken, broken into two
Still I call it magic, when I'm next to you
And I don't, no, I don't, no, I don't, no
I don't want anybody else but you..."
Coldplay - Magic
.
.
The other man, Don Juan wannabe, also believed that Taehyung is 'Julia'.
.
.
.
Day 24
Monday, 21 April 2003
Ayam jantan tidak mulai berkokok saat fajar. Ayam jantan berkokok sebelum fajar, sekitar pukul lima subuh. Untungnya bertahun-tahun tinggal di desa-desa terpencil di timur tengah membuat Jungkook lebih menghargai kokok ayam jantan.
Dia berguling di kasur, tanpa kaos singlet, hanya mengenakan bokser ketat yang membuat selangkangannya terlihat menonjol. Kedua kakinya tenggelam dibalik selimut. Kedua tangannya terangkat ke bantal, bulu ketiaknya yang sedap terekspos ke dunia.
Selama beberapa detik yang panjang, dia merasa nyaman, malas gerak, belum mau beranjak dari kasur, menyipitkan mata dalam kegelapan.
Dalam keadaan setengah sadar, Jungkook teringat bra merah Jimin yang digantung-gantung di belakang pintu. Membayangkan bagaimana rupa gadis itu mengenakan bra merah, bergoyang diatasnya. Baru dibayangkan saja sudah membuat selangkangannya semakin membesar dan menggembung.
Kurang lebih begitulah proses terciptanya Morning Wood. Thanks to Park Jimin.
Jungkook menoleh ke sisi kanan, Ehren tidak ada. Menoleh ke sisi kiri, Avan tidak ada.
KAMU SEDANG MEMBACA
1001 Nights
Fanfiction[INI BUKAN REMAKE ALADIN!] Jungkook si IBLIS dari keluarga misterius. Jimin si Gadis biasa-biasa saja dari keluarga wartawan. Mereka bersatu di negeri penuh konflik Timur Tengah dengan cara yang tidak pernah mereka sangka. BTS Jornalist AU! Konflik...