32 part V

327 72 51
                                    

~Happy reading~

.

.

.

Tajikistan

21 Mei 2003

Taehyun memang memiliki badan paling kecil di antara semuanya. Tapi jangan salah sangka dulu, justru diam-diam Taehyun rajin membaca buku tentang peperangan, taktik perang, strategi perang, dan para ahli strategi perang yang bisa dijadikan panutan. Entah, mungkin gara-gara sering dengar cerita ayahnya soal peperangan. Bagaimana menginterogasi pihak yang tidak mau diajak bekerja sama. Taehyun semasa kecil dijejali dengan semua pengetahuan itu.

Mungkin karena bertubuh kecil inilah Taehyun ingin membuktikan dia punya kemampuan.

Seperti sekarang, Taehyun duduk di rerumputan, membaca semaunya dan ngomong semaunya. Karena itu metode untuk "Menolak Lupa" ala Taehyun. Baca dan ucapkan keras-keras, buat orang lain paham dan mendengarkan apa yang kau baca. Kalau mereka paham dan kau paham, intinya kalian berdua sama-sama paham, berarti goals telah tercapai. Nantinya akan membekas di ingatan. Tiba-tiba kena amnesia? Jangan khawatir, kalau temanmu masih ingat, biar dia yang mendiktekannya kembali. Pinjam dulu otaknya sebentar.

Biasanya sasaran Taehyun kalau bukan Soobin pasti Yeonjun. Hueningkai pendengar yang baik, jeleknya dia cepat bosan mendengarkan teori berbau sejarah. Sementara Beomgyu seperti badut yang senang melontarkan lelucon tidak penting di tengah-tengah konsentrasi, ujung-ujungnya Taehyun berubah jadi Ratu Gosip ketularan Beomgyu.

"Strategi 1: Perdaya Langit untuk melewati Samudra. Bersembunyi di belakang layar hanya akan menarik kecurigaan. Untuk memperlemah pertahanan musuh kau harus bertindak di tempat terbuka menyembunyikan maksud tersembunyimu dengan aktivitas biasa sehari-hari," ucap Taehyun.

Soobin manggut-manggut, dia paling senang mempelajari taktik perang, itu bisa digunakan sewaktu-waktu, siapa yang tahu apa yang bakalan terjadi di masa mendatang?

"Strategi 2: Ketika musuh terlalu kuat untuk diserang, seranglah sesuatu yang berharga yang dimilikinya. Ketahui bahwa musuh tidak selalu kuat di semua hal. Entah dimana, pasti ada celah, kelemahan pasti dapat ditemukan. Dengan kata lain, kau dapat menyerang sesuatu yang berhubungan atau dianggap berharga oleh musuh untuk melemahkannya secara psikologis."

"Itu juga masuk akal." Yeonjun menggigit pisang dan mengunyahnya. "Yang ketiga apa?"

"Strategi 3: Pinjam tangan seseorang untuk membunuh. Serang dengan menggunakan kekuatan pihak lain, karena kekuatan yang minim atau tidak ingin menggunakan kekuatan sendiri. Perdaya sekutu untuk menyerang musuh, sogok aparat musuh untuk menjadi pengkhianat, atau gunakan kekuatan musuh untuk melawan dirinya sendiri."

Mungkin inilah yang paling sering digunakan para komandan perang, bukan licik... lihai. Semuanya adil dalam peperangan. Nah, orang-orang di era modern merombak dan merevisinya menjadi: Semuanya adil dalam peperangan dan cinta. What-the-fuck... tidakkah ini terlalu ambisius? Soobin sering kali berpikir, jangan-jangan gara-gara itu banyak orang dewasa yang menggampangkan permohonan cerai dari pasangannya.

"Strategi 4: Buat musuh kelelahan sambil menghemat tenaga. Adalah sebuah keuntungan, merencanakan waktu dan tempat pertempuran. Dengan cara ini, kau akan tahu kapan dan di mana pertempuran akan berlangsung, sementara musuh anda tidak. Dorong musuh untuk menggunakan tenaga secara sia-sia sambil mengumpulkan/menghemat tenaga. Saat dia lelah dan kebingungan, kau dapat menyerangnya."

"Strategi 5: Gunakan kesempatan saat terjadi kebakaran. Ketika negara mengalami konflik internal, ketika terjangkit penyakit dan kelaparan, ketika korupsi dan kejahatan merajalela, maka negara tersebut tidak akan bisa menghadapi ancaman dari luar. Inilah waktunya untuk menyerang."

1001 NightsTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang