"From my creator
You gave me life
Now show me how to live."
Audioslave - Show Me How To Live
.
.
.
.
Kilang Minyak Baiji, 200 kilometer di utara ibu kota Baghdad, Irak
Senin, 2 Juni 2003
Seokjin
Kami melaju dengan kendaraan lapis baja, karena bagian belakang tank dibuka sedikit, kami akhirnya batuk-batuk tersedak debu saat melalui gurun pasir. Terdengar bunyi ledakan granat, jaraknya tak jauh dari kami. Di sana, di tengah "kekacauan", terlihat seorang penggembala tua yang dengan acuh tak acuh menggembalakan domba-domba melintasi ladang, tidak goyah, tidak gentar sedikit pun.
Ada dua jenis manusia yang sering kami temui: 1) hidup ketakutan, 2) jelas-jelas tidak peduli.
Ketika kami melesat melewati celah di antara tanggul pasir raksasa, teriakan mesin dari iring-iringan tank Assault Amphibious Vehicles (AAV) memenuhi udara malam.
(Bentuknya gitu)
Here I am guys~
Berada di garis depan seperti biasa. Cowok-cowok masih lebih bisa mengendalikan emosi, mereka pembohong terbaik sepanjang masa, mereka pintar memasang wajah tegar. Padahal kenyataannya mereka sedang menghitung dosa dalam hati. Detik-detik menegangkan dimana kami semua lebih memilih fokus merekam dan mengarahkan lensa demi tuntutan pekerjaan, ketimbang bersembunyi seperti bocah kecil dibalik kendaraan berlapis baja.
Semakin dekat ke garis depan, anehnya perasaan takut yang kami rasakan memudar, malah dibanjiri adrenalin yang berpacu melawan akal sehat.
Dibalik lapisan baja ini tidak hanya kami, ada sekitar 14 marinir, jadi kami duduknya rame-rame dempet-dempetan seperti ikan sarden yang siap dipanggang...
Bercanda! Tidak bakal ada yang mati terpanggang! Tuhaaaan! Plis jangan kabulkan yang tadi! Aku cuma bercanda! Sumpah! Aku tidak mau jadi ikan sarden panggang, Tuhaan!
Tak lama setelah melintasi perbatasan, langit malam di depan kami tiba-tiba meledak dalam kilatan cahaya. Tutup baja AAV kami terbuka. Nekat, aku mencoba berdiri, melongok dari lubang untuk menonton pertunjukan.
Di kejauhan sana, 15 atau 20 mil melintasi hamparan gurun yang datar dan gelap, aku melihat nyala api merah terang melesat ke langit, asalnya dari kilang minyak yang disabotase. Beberapa meter di depan sana sebuah tank Marinir tiba-tiba menembakkan peluru dari meriamnya ke sasaran yang jaraknya cukup jauh. Aku sampai harus memicingkan mata karena gelap.
KAMU SEDANG MEMBACA
1001 Nights
Fanfiction[INI BUKAN REMAKE ALADIN!] Jungkook si IBLIS dari keluarga misterius. Jimin si Gadis biasa-biasa saja dari keluarga wartawan. Mereka bersatu di negeri penuh konflik Timur Tengah dengan cara yang tidak pernah mereka sangka. BTS Jornalist AU! Konflik...