*5*

1.6K 76 0
                                    

Dengan pelan Samuel membuka matanya, Tubuhnya seakan remuk, Pria itu membenarkan posisi tidurnya lalu menoleh ke arah kanan di dapatinya Miko yang sedang terlelap di Sofa, Mungkin Pria itu lelah menjaga dirinya yang tiba-tiba tumbang,
Ia memilih diam menunggu perawat datang atau menunggu sepupunya yang sedang tertidur pulas.

Pandangannya mengarah ke arah knop pintu yang berputar menandakan seseorang yang datang.

"Kamu udah bangun?" Tanya Wanita yang baru saja muncul dari balik pintu sambil menenteng tas hitam yang ia yakini adalah miliknya.

Sam mengangguk "Tante dari mana?"

"Dari Apartemen kamu, ngambil baju"

"Ngapain ambil baju?" Heran Samuel, Ia hanya perlu untuk pulang hari ini, Tapi mengingat bahwa hal itu tak semudah yang ia kira membuatnya menghela nafas panjang.

Gita mengeluarkan buah yang ia beli di supermarket tadi dari kantong kresek, Wajah Ibu dari Miko itu terlihat biasa saja tapi terpancar kesedihan yang mendalam "Daripada kamu liatin Tante terus mending kamu istirahat!"

"Tante tahu?" Tebak Samuel dan ia rasa tebakannya benar kala  Gita menghentikan aktivitasnya lalu menoleh ke arahnya "Kenapa kalau tante tahu"

Samuel mengalihkan pandangannya ke arah Miko lalu kembali menatap  sang tante "Jangan beri tahu Papa sama Bunda" Pinta Samuel, Ia takut akan menjadi perusak dari semua kebahagian yang di ciptakan oleh kedua orang tuanya.

"Papa dengan Bunda kamu harus tahu kondisi kamu Sam, Ini bukan penyakit biasa!"

"Samuel nggak mau buat mereka khawatir tan" Balas Samuel, Ia mengarahkan pandangannya ke arah lain kala sang Tante mengusap pelan air mata yang tiba-tiba keluar dari balik kacamatanya.

Hal seperti ini yang Samuel tak suka, Semua kesedihan yang berasal dari dirinya.

Miko terbangun, Ia menatap sang Ibu lalu Samuel, Hembusan nafas kasar terdengar "Kenapa kalian jadi berantem sih?"

"Samuel yang nggak mau di bilangin".

"Tante yang suka maksa!" Ujar Samuel tak mau kalah, Pria itu menegakkan posisinya ia menatap Miko "Bang izinin gue pulang hari ini" Pintanya, Dan hal itu membuat kedua orang yang berada di dalam ruangan menatapnya tajam.

Nyali Samuel menciut "Iya deh nggak"

***

Pelangi menelusuri pandangannya pada rumah sakit besar yang sekarang ia tempati, Ia mengehentikan salah satu perawat dan menanyakan sesuatu yang menjadi tujuannya kemari, namun perawat tersebut hanya menunjuk seseorang yang sedang berdiri disana, Pelangi mengangguk dan berjalan ke arah seorang yang di tunjuk oleh perawat tadi.

"Permisi, Saya mau jenguk..." pelangi Berfikir, Ia harus mengatakan apa, lagipula Samuel belum dapat dikatakan temannya karena mereka baru saja bertemu.

"Siapa?"

"Teman saya namanya Samuel Alexandre" Kata Pelangi ragu, Membuat Wanita di hadapannya mengangguk, terlihat ia mengetik sesuatu di komputer di hadapannya lalu menunjuk lorong sebelah kiri "Lurus saja, Kamar VIP No 1"

"Terima kasih"

Langkah gadis itu terhenti pada pintu ruangan VIP, Ini memang tidak pantas, dia hanya gadis yang baru saja di temui oleh Samuel tapi tingkahnya seakan ia sudah lama berkenalan dengan Pria itu apakah ini tidak apa-apa?

Pelangi menggeleng lalu membalikkan tubuhnya tapi sebelum ia melangkah, Seseorang menahan pergelangan tangannya.

"Temannya Samuel?" Tanya Miko  menyadari seragam yang di pakai Pelangi sama dengan seragam sekolah yang dipakai oleh Samuel.

HoPe✔️Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang