*42*

1.2K 67 1
                                    

"Assalamualaikum Tante Novita yang cantik!" Kepala Dikta menyembul di balik pintu, Hal itu membuat Novita tertawa, ada-ada saja anak itu.

"Masuk sini!"

Satu persatu dari mereka masuk, Reza segera memberikan buah-buahan yang ia beli di minimarket tadi.

"Wahhh makasih Reza!" Novita menerimanya dengan senang hati.

"Tante harus bersyukur, Itu buah besok-besok bisa jadi PlayStation!"

"Kenapa bisa begitu?"

"Dikta yang nyaranin!"

"Kamu itu Dikta tak pernah berubah!"

"Aku tetap ingin menjadi diri aku sendiri Tante!" Dikta menepuk dadanya seakan bangga.

Semua di dalam ruangan hanya menggelengkan kepala, Mereka harus mulai terbiasa dengan sikap Dikta yang seperti itu.

"Keadaan dia gimana?" Reza menoleh ke arah Samuel, Pria itu sedang tertidur.

"Sempat drop, makanya tadi dia transfusi darah" Novita menatap senduh puteranya.

"Kami cuma bisa doain Tan!"

"Itu sudah membantu!" Novita berusaha tersenyum "Jangan berdiri aja dong ayo duduk!"

"Wahhh Pelangi, Samuel dari kemarin cariin kamu Lo!" Kata Novita kala matanya menangkap sosok gadis cantik itu.

"Maaf Tan, Pelangi belum siap nemuin dia kemarin,".

"Tante mengerti, Tante cuma mau minta tolong berikan semangat sama anak Tante ya"

"Siap Tante!"

Samuel terbangun ketika sayup-sayup mendengar percakapan bundanya dengan seseorang, Ia segera membuka matanya menoleh ke arah samping.

"Ganggu tau kalian tuh!" kata Samuel itu hanya kalimat bercanda, dalam hati ia sangat senang karena melihat kedua sahabatnya walaupun ia merasa jijik dengan kata itu, terlebih lagi gadis cantik pemilik lesung Pipi Yang sedang menatapnya khawatir.

"Yaelah Sam, Kita cuma jengukin!"

"Bunda?"

Novita yang mengerti akan panggilan itu segera berjalan ke arah Samuel, Ia segera membantu anak itu untuk duduk "Maaf untuk kesekian kalinya!" Samuel mengecup pipi sang Bunda, Reza,Dikta maupun Pelangi terkesima Ia baru melihat Samuel semanja itu bahkan mulut Dikta sudah terbuka lebar dan itu membuat Reza yang berada di sampingnya memukul mulutnya.

"Nggak apa-apa!" Novita mengelus punggung tangan anak itu lalu menoleh ke arah semua teman Samuel "Kan udah ada kalian Tante titip Samuel ya? Tante mau pulang ke rumah dulu ambil beberapa baju,"

"Siap Tante,Tante Butuh supir? Reza siap kok Tan," Dikta menunjuk Reza entah itu balas dendam karena ulah Reza baru tadi, Remaja itu hanya pasrah dalam hati mengumpati Dikta, kalaupun Bunda Samuel ingin di antar pasti ia akan melakukannya.

"Nggak usah dong, Supir tante ada di bawah nunggu!"

"Istri Om Alex emang beda ya"

"Makanya Dikta kamu juga harus seperti Papa Samuel, Supaya kamu bisa bahagian istri mu!"

"Aduh Tante Dikta masih SMA ya!"

"Siapa tahu kamu nanti tamat SMA langsung nikah, takdir tuhan nggak pernah ada yang tahu ya!"

"Tante ini bisa aja"

Novita tertawa, Ia melirik Samuel "Bunda pulang dulu ya!"

"Iya Bun hati-hati!" Pria itu melambaikan tangan ketika bunda nya berjalan keluar.

HoPe✔️Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang