Mobil Reza memasuki halaman rumah Samuel, Keempat remaja tersebut segera turun.
Samuel terlihat berlari, mengabaikan rasa pusing juga rasa sesak yang datang bersamaan "Gue mohon jangan, Gue mau lihat adik gue dulu!" Batin Pria itu.
Ia membuka pintu rumah dengan kasar, Semua orang di ruang tamu menoleh terkejut melihat Samuel yang tiba-tiba saja muncul.
Bi Jum yang juga berada di ruang tamu terkejut sekaligus khawatir, Wajah Samuel sangat aneh menurut asisten rumah tangga itu, Tak ada rona di wajah tampan tuan mudanya itu.
"Den?" Panggil Bi Jum, Tapi panggilan itu di abaikan.
"Kenapa kamu kembali ?" Suara Alexandre terdengar. "Keluar!"
Seakan mengabaikan Teriakan sang Papa yang menggema di sudut ruangan ia terus saja berjalan ke arah Samira yang berada di pangkuan sang Bunda.
"Kak Sam?" Panggil Samira.
Samuel tersenyum ia segera menarik adiknya membawanya ke dalam pelukannya.
"Kamu dari mana ha?"
"Samira nggak tahu Kak, Ada om-om yang bawa Samira,"
"Jangan pergi jika ada orang yang manggil kamu begitu lagi ya?" Samuel melepaskan pelukannya lalu menatap adiknya itu.
"Samira mengangguk "Kak Sam? Hidung kakak,"
Samuel tersenyum hingga tubuhnya terjatuh, Sekalipun ia menahannya dengan mati-matian rasa sakit itu tak ingin kalah.
Brukk
Samuel ambruk di depan semua orang, ia tergeletak di lantai kesadaran Samuel masih ada tapi pandangannya mulai mengabur.
Semua terkejut, Novita yang tak jauh dari anak itu membelalakkan matanya
"Sam?" Novita menarik anaknya, meletakkan kepala Samuel di pahanya "kamu kenapa heyy!" Novita menepuk Pipi Samuel satu tangannya ia biarkan memegang tangan anaknya, Tangan Samuel dingin juga lembab belum lagi hawa panas ketika Novita menyentuh kening anak itu.
"Bunda jangan pegang Samuel!" Samuel berusaha meraup udara ia membiarkan mulutnya terbuka, sesak itu sangat kentara saat ini.
"Kamu kenapa nak?" Novita terkejut dengan tangan gemetar ia mengusap wajah anaknya..
Miko baru saja datang ia segera berlari mengambil alih Samuel dari bundanya "Pegang tangan Abang ayo!" Tangan Miko terlihat bergetar.
Samuel memegang tangan sepupunya itu, Miko meringis ketika cakaran itu terasa sangat sakit tapi ia tak menarik tangannya
"Bunda sakit!" Setitik air mata Samuel terjatuh, Ia jatuh-sejatuhnya hari ini, ia menyerah dengan penyakitnya.
Novita terisak ada apa dengan puteranya.
"Bunda Sam nggak bisa naf....." Suara Samuel melemah hingga kegelapan menyambut Pria itu.
Semua yang menyaksikan kejadian itu tak berkedip bahkan pelangi Reza dan Dikta.
"Om bantu aku bawa Sam ke mobil ku!" Suara Miko membuyarkan Lamunan Alexandre yang hanya diam, tanpa menunggu apapun Pria itu segera mengangkat puteranya membawanya ke mobil Miko.
-----
Bankar Samuel di dorong oleh beberapa perawat, Novita tak melepaskan genggamannya di tangan anak laki-laki itu sedangkan Alexandre hanya membantu mendorong berusaha berpikir positif tentang keadaan anaknya saat ini.
"Kalian tunggu disini!" Perintah Miko ketika mereka baru saja sampai di depan pintu UGD.
"Mas Anak ku kenapa?" Novita menatap sang suami, Air matanya terus saja mengalir.
KAMU SEDANG MEMBACA
HoPe✔️
Teen FictionFollow dulu yuk baru baca! Untuk sebuah kisah yang hebat dan untuk kisah yang luar biasa, Terima kasih telah mencintaiku hingga akhir. ~SamuelAlexandre Terima kasih telah membuatku merasakan cinta yang hebat, cinta yang luar biasa dan cinta yang me...