Reza terbangun ia melihat jam yang berada di atas nakas samping tempat tidur di apartement Samuel, Ya setelah mereka mencari Samira hingga pukul tiga tapi tak ada yang mereka hasilkan mereka memutuskan untuk ke apartement milik Sam untuk beristirahat
Pria itu menoleh kearah meja belajar, Samuel masih sibuk berkutat dengan laptop mungkin Pria itu tak bisa tertidur.
"Tidur Sam Lo belum tidur semaleman!" Suara serak Reza terdengar.
"Setidaknya gue harus dapat petunjuk dulu!"
"Jaga kesehatan Lo juga!"
"Nggak apa-apa, Lo lanjut tidur gih udah mau pagi, sorry udah buat lo begadang semaleman"
Reza meregangkan otot-ototnya "Udah mau pagi, lumayanlah dua jam tidur!"
"Jadi Lo mau cari kemana lagi?"
"Gue nggak tahu sama sekali, nggak ada petunjuk yang gue dapetin"
"Yang sabar ya Sam!"
"Jangan bilang seperti itu, Lo nggak cocok!"
"Masih bisa nge lawak juga Lo!"
--------
Novita mengusap air matanya yang lagi-lagi terjatuh, Ia merasa kesepian di rumah, Pagi ini ia duduk sendirian di meja makan biasanya pagi-pagi sekali Putrinya pasti sudah duduk di salah satu kursi siap untuk berangkat ke sekolah.
Alexandre sejak semalam belum menunjukkan dirinya Pria itu sibuk menghubungi beberapa orang yang mungkin mengetahui dimana Samira berada walaupun hal itu tidak membuahkan hasil.
"Bu?".
"Kenapa Bi?"
"Bu makan ya, Tuan nyuruh Bibi"
"Aku kenyang Bi"
"Sedikit saja Bu!"
Bi Jum menghidangkan masakan hal itu lagi-lagi membuat Novita terisak, Nasi goreng kesuksesan Samira juga telur kecap yang jika Gadis kecil itu memakannya pasti kecapnya akan kemana-mana.
"Bi anak ku dimana?"
"Yang sabar ya Bu, Bibi yakin Samira pasti ketemu!"
-------
Dengan langkah pelan Pelangi berjalan memasuki sekolah, Di perjalanan ia bertemu dengan Qiana gadis itu hanya meliriknya, Pelangi sedikit bersyukur karena ia benar-benar tidak ingin di ganggu hari ini.
"Pelangi!"
Gadis itu menoleh ke arah panggilan tersebut itu adalah Zasi teman sekelasnya, anak orang kaya tapi gadis berambut pendek itu baik.
"Kenapa?"
"Lo lihat Samuel nggak sih? Hari ini lomba cerdas cermat dan nama dia yang udah gue daftarin soalnya dia maksa wakilin kelas kita,"
Pelangi terkejut "Samuel mungkin nggak datang hari ini"
"Wahhhh gila, Gugur dong kita, Tuh anak emang mentang-mentang dia tampan bisa seenaknya!"
"Jangan hubungin dia ya, Samuel lagi banyak pikiran!"
"Iya deh, gue nggak heran kalau Lo yang bilang gitu kan Lo pacarnya" Zasi terlihat tersenyum mengejek "Yaudah Pel makasih ya!"
"Iya Zasi!"
-------
"Dengan hormat saya selaku kepala sekolah SMA Wijaya membuka perlombaan cerdas cermat antar kelas!"
Suara gemuruh tepuk tangan terdengar, Kursi Samuel masih kosong, Pelangi yang duduk di salah satu kursi penonton tak terlalu berharap bahwa pria itu akan hadir, Ia akan mengerti keadaan Samuel saat ini, Walaupun pada akhirnya Samuel tidak menepati janjinya di danau dulu.
KAMU SEDANG MEMBACA
HoPe✔️
Ficțiune adolescențiFollow dulu yuk baru baca! Untuk sebuah kisah yang hebat dan untuk kisah yang luar biasa, Terima kasih telah mencintaiku hingga akhir. ~SamuelAlexandre Terima kasih telah membuatku merasakan cinta yang hebat, cinta yang luar biasa dan cinta yang me...