*25*

1.3K 74 8
                                    

Pagi harinya semua berkumpul untuk sarapan pagi, termasuk beberapa pengawal juga Bi Jum dan mas Ujang, mereka semua duduk di lantai menunggu makanan yang dibuatkan Oleh Novita sendiri.

Perempuan itu yang meminta agar dia yang menyajikan makanan, Bi Jum ingin membantu tapi di tolak oleh Novita.

"Kalian boleh makan!" Ujar Novita ketika ia selesai menaruh ikan goreng di lantai, Wanita itu ikut lesehan di samping sang Suami.

Samuel merapatkan Sweater yang ia pakai, udara pagi ini sangat dingin, Lelaki itu kehilangan nafsu makan melihat makanan yang banyak sekali di hadapannya.

"Lo mau kemana?" Tanya Reza ketika Samuel berdiri, hal itu juga mengalihkan perhatian Novita dan Alexandre.

"Gue mau ke toilet dulu!"

----

Samuel mengeluarkan isi perutnya, Mual itu sangat mengganggunya ia memukul dadanya kala sesak itu datang lagi.

"Please jangan dulu!" Lelaki itu membasuh wajahnya lalu keluar dari kamar mandi.

"Sini duduk dekat gue!" Panggil Pelangi ketika melihat Samuel, Lelaki itu menurut ia duduk di samping Pelangi.

"Makan gih!"

"Gue kenyang!"

"Lo belum makan dari kemarin kan?"

"Lo aja yang makan, Makan banyak kumpulin energi Lo hari ini mereka mau jalan-jalan ke kebun teh!"

"Lo ikut kan?"

"Jelas!"

----

"Ini yang gue suka dari Bogor udaranya sejuk banget!" Ujar Pelangi merasa bahagia. "Samira bahagia banget dari kemarin!"

"Dia jarang banget di izinin keluar, makanya dia sebahagia itu!"

"Pantesan!"

"Lo nggak kepikiran masalah kemarin kan?"

"Lumayan kepikiran!"

"Papa sama Bunda Lo pasti punya alasan buat nampar Lo semalam!"

"Gue tahu!"

"Baguslah, Nggak ada orang tua yang rela lukain perasaan anaknya !"

"Orang tua gue!"

"Suatu saat Lo bakalan ngerti Sam kalau Lo udah jadi orang tua!"

"Papa udah dari dulu tegas,bahkan nggak nggak segan-segan untuk usir gue dari rumah!"

Samuel menghela nafas "yang gue kagetin adalah Bunda, Dia nggak pernah berani untuk mukul anaknya!"

"Tante Novita khawatir banget itu!"

"Bisa jadi sih!"

"Pacaran Mulu sih kalian !" Dikta ikut duduk di bangku kayu yang Samuel dan Pelangi duduki.

"Makanya cari juga dong!"

"Gue udah nyaman sama Reza!" Ucap Dikta mencoba menggoda Reza tetapi lelaki itu hanya menatap Dikta dengan datar.

"Bodohlah!" Kata Reza Pasrah.

"Kalian duduk aja dari tadi?" Tanya Dikta, keduanya mengangguk.

"Nggak seru banget!"

"Seru kok!"

"Seru apanya?"

"Karena disini ada Pelangi!"

"Nyesel gue tanya Lo Sam!"

Pelangi tertawa, ia sangat bahagia serta sedih secara bersamaan.

----

HoPe✔️Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang