*24*

1.2K 70 5
                                    


"Lo mau jadi pacar gue?"

"Lo duduk dulu, gue takut perahunya gerak-gerak!"

Samuel tersenyum ia segera duduk berhadapan dengan Pelangi.

"Sekarang jawab gue?" Pinta Samuel.

"Sejak kapan Lo suka gue?"

"Sejak pertama ketemu Lo!"

"Gue nggak punya tanda-tanda Lo suka gue"

"Apa rasa perhatian gue ke Lo belum cukup?"

"Sam!"

"Gue cuma butuh kata yes dan no Pelangi! Gue nggak bakalan kecewa apapun hasilnya"

Pelangi sedikit ragu, padahal hal ini yang selama ini ia tunggu.

"Gue mau!"

Samuel tersenyum ia segera menarik Pelangi ke dalam pelukannya "Lo pacar pertama gue dan gue yakin Lo bakalan jadi pacar terakhir gue!"

"Makasih Sam!"

---

Setelah turun dari Perahu mereka berdua tak langsung pulang melainkan duduk di pinggir danau menatap jernihnya air dan mendengar suara kicauan burung, tempat yang mereka tempati sekarang sangat menenangkan.

"Sini Deket sama gue, jangan jauh-jauh!" Canda Samuel ketika melihat jarak dirinya dan Pelangi sangat jauh.

Pelangi hanya mendekat ia memasukkan kedua tangannya ke dalam jaket yang ia pakai.

"Gue suka tempat kek gini, kalau baca buku mungkin bakalan enak banget ya!" Kata Pelangi.

"Mungkin, gue belum pernah rasain!"

"Emangnya Lo pernah baca buku, buka buku aja masih untung!"

"Remehin gue Lo!"

"Kenapa pura-pura bodoh?"

"Ha?"

"Gue tahu otak Lo tuh encer Sam!"

"Otak encer? Mati dong gue!"

"Ngerti aja bisa nggak sih?" Kesal Pelangi.

"Jadi orang itu nggak boleh sombong, makanya gue nggak terlalu pamer kepintaran gue, si Didit si juara umum itu bisa gue kalah kalau Lo mau tahu!" Sombong Samuel.

"PD!"

"Lo nggak percaya?"

"Nggak, dan nggak bakalan percaya! Didit udah berapa kali menangin olimpiade sedangkan Lo prestasi satupun nggak ada!"

"Oke, Minggu depan bakalan ada cerdas cermat antar kelas gue yang bakalan wakilin kelas kita!"

"Dari mana Lo tahu ada kegiatan kek gitu?"

"Tahu aja!"

"Gue kira Lo tuh cuma taunya manjet pagar, bolos....!"

"Dan mencintai Pelangi Anastasya!" Potong Samuel.

"Gombal!" Kata Pelangi tapi kalimat itu membuatnya tersipu.

"Gombalan gue itu hal yang serius!"

"Terserah Lo!" Pelangi berdiri "pulang yuk udah kelamaan banget kita dsini!"

"Gue sih ikut Lo aja!"

"Ikut mati mau juga?" Canda Pelangi.

"Kalau itu nggak, Lo yang nggak boleh ikut kalau hal itu terjadi?"

"Kenapa?"

"Karena Lo masih di butuhkan di bumi!" Jawab Samuel ia menarik tangan Pelangi menggenggamnya dengan erat.

HoPe✔️Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang