*55*

1.2K 77 3
                                    

Sore hari selepas semua temannya pulang Samuel di pindahkan ke ruangan awalnya, Tapi Pria itu tak pernah puas untuk memohon agar pulang, Samuel sudah sehat kata Pria kala membujuk sang Bunda.

"Bunda bilang nggak ya nggak Sam!"

"Bunnnnnnn" rengek Samuel wajahnya saat ini seperti anak kecil yang meminta permen kepada orang tuanya tapi ia tak di berikan.

Novita menggeleng sambil memainkan jari telunjuknya ke kanan dan ke kiri isyarat kata tidak.

"Paaaa," kali ini Samuel harap sang Papa dapat mengerti.

"Kamu mau apa emangnya?"

"Pulang!"

"Badan kamu aja masih lemes, Rambut mu juga udah mulai rontok sana sini, dan kamu minta pulang? Apalagi berani minta sama Papa?"

"Aku baru minta sesuatu sama Papa Lo,"

"Besok"

"Apanya?" Tanya Samuel memastikan.

"Pulang,".

"Beneran?" Tanya Samuel, senyum di bibir pucat Pria itu sudah mengembang.

"Massss," Novita menatap tajam ke arah suaminya.

"Nggak apa-apa Novita"

-----

Sabtu pagi, Samuel sudah rapi dengan kaos putih dan celana hitam pendeknya ia sudah sangat bersemangat untuk pulang.

"Miko perintah satu hari lagi kamu di rawat Sam,"

"Bunda, Please deh!"

"Awas saja setelah ini kamu tumbang, Bunda yang bakalan seret kamu ke rumah sakit!" Ancam Novita.

"Aduhh Bunda ini, Orang aku udah sehat walafiat," Celoteh Samuel sambil mengangkat tangannya memperlihatkan ototnya yang sama sekali tidak ada.

-----

Novita geleng-geleng kepala ketika seharusnya Samuel ke rumah Remaja itu malah turun di kafe miliknya.

"Ngapain sih Sam?" Tanya Novita kala sang anak sudah turun dari mobil bahkan untuk mencegah lelaki itu ia tak sanggup karena senyum Samuel yang begitu indah hari ini, Sikap Samuel sama sekali ia tak mengerti.

"Aku punya misi rahasia Bun," jawab Samuel asal.

"Biarin aja Bun" Alexandre menutup pintu mobil lalu melambaikan Tangannya kepada sang anak, Hal itupun membuat Novita semakin bingung.

"Kamu kenapa biarin dia terus?"

"Anak kita juga butuh refreshing setelah keluar dari rumah sakit"

"Refreshing apa di kafe itu?"

"Kamu nggak ingat, kan pacar anak mu bekerja disitu.

Kali ini Novita mengangguk paham "Tapi dia baru aja keluar dari rumah sakit, Seharusnya dia kan istirahat mas," Ujar Novita tak setuju.

"Udah-udah!"

-----

Bunyi lonceng kafe membuat Samuel tersenyum, mungkin kafe ini akan menjadi saksi bisu ketika ia meninggalkan dunia ini, Bagaimana hari-harinya yang buruk sebelum pindah ke rumah orang tuanya.

Kaki Samuel terhenti ketika melihat semua pengunjung kafe hari ini perkataan Pelangi pun terngiang di otaknya.

"Kamu datang aja pas hari sabtu atau Minggu kamu bakalan dapat pelajaran hidup agar kamu dapat lebih mensyukuri hidup yang diberikan Tuhan keapdamu!"

HoPe✔️Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang