Pelangi memegang erat tangan Samuel bahkan ketika Pria itu sedang sibuk mengemudi, Jam sudah menunjukkan pukul dua dan Samuel baru saja mengantarnya untuk pulang.
"Aku bahagia" Kata Pelangi, Ia menoleh melihat Samuel yang juga tersenyum.
"Baguslah, berarti rencana ku berhasil"
Samuel menghentikan mobilnya di depan rumah Pelangi ia menarik tangan Pelangi yang menggenggam tangannya lalu mencium singkat tangan itu "Sana masuk,".
Pelangi menggigit bibirnya berusaha untuk tidak tersenyum "Terima kasih Sam!" Ucap Gadis itu lalu turun dari mobil ia melambaikan tangannya ketika mobil Samuel telah pergi.
----------
Pagi harinya Samuel merapatkan selimutnya, bahkan ketika bundanya sudah berteriak di bawah sana menyuruhnya untuk bangun dan mandi ia tak mempedulikannya, ia tertidur jam empat shubuh karena kepalanya yang pusing dan Sang Ibu sudah menyuruhnya bangun jam tujuh.
Pintu kamarnya terbuka, Di balik matanya yang tertutup ia sudah bisa menebak bahwa yang membukanya adalah Alexandre sang Papa "Bangun Sam,".
Samuel menyentak kasar selimutnya ia menatap tajam ke arah sang Papa.
"Apa lihat-lihat? Sana mandi turun ke bawah, bunda mu udah masak," Ujar Alexandre menunjuk pintu kamar mandi.
Tanpa berbicara sedikitpun Samuel berjalan ke kamar mandinya sambil melangkahkan kakinya dengan hentakan yang keras membuat Alexandre menggeleng.
----
"Kamu itu, Makanya bunda larang kamu keluar semalam, Karena gini nih nggak mau di bangunin!" Novita menuangkan susu di gelas kaca Samuel, Samuel hanya menatap gelas itu sampai penuh.
"Haloooo semuaaa," teriakan itu terdengar di meja makan.
"Miko, Kamu udah datang?" Novita menyambut sang keponakan menyuruhnya untuk bergabung untuk sarapan bersama dengan mereka.
"Tapi sayangnya Miko bawa informasi yang mungkin buat dia nambah nekuk wajah dia tante!" Miko terkekeh melirik Ke arah Samuel yang sudah meminum susu yang dituangkan oleh bundanya tadi.
"Nggak usah di bilang, Aku Udah tahu!" Samuel berjalan ke arah wastafel ketika sesuatu ingin di keluarkan.
"Kenapa sayang?" Novita berjalan ke arah Anaknya ketika melihat Samuel mengeluarkan sesuatu dari mulutnya.
"Aku mual banget Bun" ucapnya selang beberapa menit pria itu kembali muntah.
Novita membantu memijit tengkuk Samuel ia kembali menoleh ke arah semua orang yang menatap putranya khawatir ia memejamkan matanya ketika melihat Alexandre mengisyaratkan tidak apa-apa
"Udah?"
Samuel mengangguk, Novita membantunya untuk kembali duduk di kursi.
"Jadi apa informasinya Miko?" tanya Alexandre.
"Aku pengen, Kemo ke dua Samuel besok?"
"Lo Gila bang?" Jelas Samuel tak setuju.
"Gue waras, Dan sebelum itu Samuel perlu di rawat dulu!"
"Jadi kita perlu ke rumah sakit sekarang?"
"Ya gitu Tante"
"Ya sudah Tante setelah ini siap-siap,"
"Bunnnnn" Rengek Samuel itu terlalu cepat baginya.
"Kita ikutin Miko aja ya sayang!"
------
Samuel menekuk wajahnya bahkan dalam perjalanan menuju rumah sakit.
"Ikhlas sedikit kenapa sih Sam?"
KAMU SEDANG MEMBACA
HoPe✔️
Teen FictionFollow dulu yuk baru baca! Untuk sebuah kisah yang hebat dan untuk kisah yang luar biasa, Terima kasih telah mencintaiku hingga akhir. ~SamuelAlexandre Terima kasih telah membuatku merasakan cinta yang hebat, cinta yang luar biasa dan cinta yang me...