*31*

1.2K 56 4
                                    

Samuel membasuh wajahnya, Pagi ini perutnya terasa tidak nyaman lagi, Terbebas beberapa hari dari penyakit sialan itu rupanya tidak membuat Lelaki itu bersyukur.

Remaja itu menuruni satu persatu tangga, Ia bertemu dengan Bi Jum yang sedang sibuk menata makanan di meja makan.

"Bunda mana?" tanya Samuel, Sesibuk-sibuknya Novita jika pagi seperti ini wanita Anggun itu pasti sudah sibuk berkutat dengan dapur.

"Nyonya sakit Den!"

"Sakit?"

"Iyaa, Samira juga sakit jadi Tuan nggak ke kantor hari ini, mereka semua ada di kamar Samira!'

"Oh begitu?"

"Sini makan, Bibi udah nyiapin makanan buat kamu!"

Samuel merasa mual ketika melihat masakan yang ada di meja makan, Tapi ia harus menghargai masakan Bisa Jum, Wanita paruh baya itu sudah lelah pagi-pagi membuat makanan tersebut.

-----

"Samuel kenapa?" Tanya Pelangi, Ia baru saja sampai di sekolah yang ia dapati hanya Samuel yang tak menyapanya, lelaki itu menangkup wajahnya di balik lipatan tangan

Reza dan Dikta menoleh ke arah lelaki itu "Nggak tahu dari tadi udah gitu, Gue nggak berani ya bangunin dia, Samuel marah nggak ada yang bisa lawan dia!" Ucap Dikta.

"Biar aku yang bangunin dia, Sebentar lagi bel berbunyi!"

"Terserah Lo sih Pel, Tapi kalau dia marah jangan bawa-bawa kami ya!"

"Sam?" Panggil Pelangi pelan, ia menepuk pelan bahu Samuel, Membuat lelaki itu membuka matanya.

"Kenapa?"

"Bangun, Bel bentar lagi bunyi!"

"Pala gue pusing!"

"Halah alasan, Bilang aja kamu begadang kan tadi malam!"

"Nggak Pel!"

"Bangun! Nggak ada protes!"

"Iya iya!"

Dikta yang menyaksikan hanya terkesima sejak kapan Samuel sebegitu nurutnya, Biasanya jika ia yang membangunkan lelaki itu tak segan-segan Samuel memukulnya."Samuel udah nggak waras ya?" Tanya Lelaki itu kepada Reza.

"Lo yang nggak waras!"

-----

Samuel membersihkan bekas muntahannya di wastafel, Ia mengambil botol obat di saku celananya segera menelan pil pahit itu.

Ia menyandarkan punggungnya di dinding dalam toilet, kepalanya benar-benar pusing, untung saja guru yang mengajar di kelas tadi mengizinkannya keluar, walaupun ada drama dengannya dan Bu Guru tadi karena mengira dirinya akan bolos lagi.

Setelah di rasa sudah enakan Pria itu keluar, Tapi ia tak kembali ke kelas langkah kakinya membawa dirinya ke kantin, Jam istirahat juga sebentar lagi berbunyi, Jadi tak apa bagi Samuel.

"Loh kamu kok disini belum jam istirahat lo,!" Gita yang sedang melakukan razia dengan anak-anak yang Badung malah bertemu dengan keponakannya sendiri di kantin.

"Kembali ke kelas mu!" Ucap guru berkaca mata itu.

"Sebentar lagi jam istirahat, Jadi tidak apa-apa!"

"Kata siapa? Sana! Sebelum Ibu hukum kamu bersihin kolam berenang ya!"

"Kepala ku pusing" Ucap Samuel ia menunjukkan pergelangan tangannya kepada Bu Gita nampak memar terbentuk di sana.

Gita terkejut ia segera menarik Samuel tapi di lepas oleh Pria itu.

"Ayo Tante antar kamu ke UKS, istirahat di sana!"

HoPe✔️Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang