*52*

1.2K 72 3
                                    

Samuel menutup wajahnya ide untuk berjalan-jalan ternyata bukan hal yang bagus untuknya, Hal itu membawanya pada berita tentang tranplantasi sumsum tulang belakang yang dikatakan oleh Miko kepada kedua orang tuanya tadi yang tak sengaja ia dengar ketika  berniat masuk ke dalam ruangan Miko.

Samuel menarik nafas, Perkataan ayahnya terlalu membekas alhasil ia kepikiran dengan itu, Apakah sebegitu pentingnya Samira untuk mereka, Samuel tahu Samira lebih dekat dengan keduanya tapi yang harus di tolong saat ini adalah dirinya.

Toilet rumah sakit menjadi tempat yang baik untuk Samuel memperbaiki suasana hatinya, Tapi sedari tadi ia tak tenang karena Samuel pernah mendengar bahwa toilet rumah sakit itu angker, bahkan sudah setengah jam ia duduk bersandar pada dinding toilet yang masuk ke dalam hanya satu dua orang itupun mereka hanya membasuh wajah.

"Kek gue yang jadi hantunya disini ya?" Ujar Samuel berbicara sendiri.

Tak ingin berlama-lama di dalam pria itu segera keluar.

------

Novita terkejut ketika membuka pintu  kamar rawat Samuel anak itu tak berada di tempat tidurnya, apakah acara surprise untuk Pelangi belum selesai? Itu yang di pikirkan oleh Novita saat ini.

Alexandre yang muncul dari balik pintu ikutan bingung "Sam mana?"

"Nggak tahu juga mas, Mungkin surprise untuk pacarnya dia belum selesai!"

"Aku ketemu Dikta dan Reza tadi di parkiran!" ujar Alexandre, Memang benar ia bertemu dengan kedua teman anaknya tadi, ia sempat bertanya mereka ingin kemana dan mereka menjawab bahwa sudah malam dan mereka harus pulang apalagi mereka harus mengantarkan dua orang wanita.

"Lalu anak aku dimana dong mas?" Perasaan Novita sudah mulai tidak enak.

"Samuel disini" Suara Samuel terdengar, juga tubuh anak itu yang muncul sambil mendorong tiang infusnya.

"Kamu darimana?" Novita membantu anaknya untuk kembali ke tempat tidur.

"Jalan-jalan aja, Samuel butuh udara segar, bukannya dapat udara segar malah dapat polusi!"

Novita menarik selimut Samuel ketika anak itu sudah berbaring dengan benar "Dapat polusi?"

"Iya Bun, Aku lewat di lorong jalan kamar mayat, mereka disana pada membersihkan debunya masyaAllah banyak banget!"

"Malam-malam gini?" Heran Novita

"Apa jangan-jangan!" Samuel terlihat terkejut.

"Apa?"

"Mereka bukan manusia Bun?"

"Ada-ada aja kamu!"

Samuel tertawa, ia menutup matanya mencoba untuk tertidur tapi ia malah gelisah.

Novita mendekat "Kenapa?"

"Perasaan aku kok nggak enak ya Bun,"

"Kamu demam ya" Kata Novita ketika telapak tangannya menyentuh kening Samuel.

"Aku udah terbiasa Demam Bun,"

"Kamu sih bukannya istirahat tadi malahan jalan-jalan" Novita kesal "Tidur ya? bunda jagain!"

"Emang Samuel anak kecil"

"Tidur Sammmm"

"Iya Bunda,"

Samuel menutup mata nya

"Kamu seperti rawat anak bayi lagi Novita !" Kata Alexandre, Pria itu sudah terlihat berbaring di sofa.

"Bayi gede," kata Samuel.

"Bunda bilang tidur!"

"Bunda?"

HoPe✔️Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang