Sudah seminggu berlalu sejak pertemuan Samuel dan kedua orang tuanya, dan artinya tepat hari ini ia akan pindah ke rumah itu.Langkah Samuel terhenti di depan rumah mewah tersebut, Samuel melihat dua pengawal berjalan ke arahnya.
"Ayo tuan saya antar ke dalam!" Samuel mengikuti langkah bapak-bapak itu, sampai ia benar-benar masuk ke dalam rumah.
"Sam!" Novita berjalan menghampiri sang putra, memeluknya dengan begitu erat ketika kaki Pria itu baru saja melangkah kedalam.
"Kak Sammmmm!" Samuel merasakan kakinya yang di peluk oleh seseorang ia jelas tahu bahwa itu adalah Samira- adik kecilnya.
Novita melepaskan pelukannya, ia memegang wajah putranya, sejak kapan Samuel sekurus ini? Bibir pucat? Dan beberapa pertanyaan yang timbul dalam hati Novita kala melihat sosok putranya, tidak itu hanya perasaannya saja ia sudah berpisah dari Samuel hampir tiga tahun lamanya banyak perkembangan dari anak itu yang Novita tidak tahu.
Samuel tersenyum "Kamar Samuel masih yang dulu kan?"
Novita mengangguk "Mira, anter kak Sam ke kamarnya ya!"
Gadis kecil itu mengangguk lalu menarik pergelangan tangan Samuel, menuntun kakak laki-lakinya itu menaiki tangga untuk sampai ke tempat yang di maksud.
Samuel membuka pintu putih itu dengan perlahan, suasananya masih sama seperti dulu, tak ada sedikitpun yang berubah.
"Kak Sam?"
Samuel menunduk melihat gadis kecil itu " Jangan pergi lagi ya!" Pinta anak itu.
"Nggak akan lagi" Samuel berjongkok lalu menggendong sang Adik.
"Sejak kapan kamu sebesar ini?"
"Sejak Samira makan yang banyak;" Jawab Samira kelewat polos.
Samuel tertawa Samira tetap adik kecilnya yang lucu menurutnya.
"Kak Sam turunin aku,"
Samuel menurut ia menurunkan Samira dari gendongannya.
"Hari ini kak Sam istirahat dulu, Samira keluar ya;"
Pria itu menatap senduh pintu yang sudah tertutup ketika tubuh sang adik sudah keluar.
Ponsel di saku celananya berdering, Nama Pelangi tertampang nyata pada layar benda tersebut.
"Kenapa?"
"Jalan yuk"
"Gue sibuk, habis pindahan!"
"Lo udah pindah,"
"Hmm!"
"Okey dehh, have fun ya!"
"Lo mau jalan kemana?"
"Taman dekat kafe mungkin!"
"Tunggu, gue jemput di kafe!"
"Gue nggak tau, Samuel bisa seromantis ini"
"Bacot, gue kesana sekarang!"
Sambungan terputus, Samuel mengambil sweaternya lalu berjalan keluar.
"Kamu mau kemana!" Tanya Novita kala puteranya berlalu begitu saja.
"Jalan!"
"Kita ada makan malam nanti sama Papa, kamu bisa kan?"
"Iyaa!"
----
Pelangi tersenyum membuat kedua lesung pipi nya terbentuk sempurna, ketika matanya menangkap Samuel yang sedang bersandar pada pintu mobil.
KAMU SEDANG MEMBACA
HoPe✔️
Teen FictionFollow dulu yuk baru baca! Untuk sebuah kisah yang hebat dan untuk kisah yang luar biasa, Terima kasih telah mencintaiku hingga akhir. ~SamuelAlexandre Terima kasih telah membuatku merasakan cinta yang hebat, cinta yang luar biasa dan cinta yang me...