*45*

1.1K 61 9
                                    

Dikta menghen-hentakkan sepatunya di depan gerbang besar rumah Samuel Pria itu sudah merasa kesal, Mereka bertiga sudah menunggu dari tadi tapi belum ada yang membukakannya.

"Lama banget sih, ketemu Sam aja kek ketemu pejabat tinggi,"

Tak selang beberapa menit gerbang besar nan tinggi itu terbuka menampakkan seorang pengawal yang terakhir kali mereka lihat ketika berkunjung ke rumah Samuel.

"Kalian yang dulu kan?" Tunjuk Pengawal tersebut merasa tidak asing dengan wajah ketiga remaja tersebut, ketiganya hanya mengangguk polos, Menunggu pintu itu terbuka lalu berjalan masuk secara bersama.

Pelangi belum terbiasa dengan rumah mewah ini, mungkin berapa kali pun ia menginjakkan kaki ia tak akan mungkin pernah terbiasa.

Mereka mendapati Samira yang sedang duduk santai di sofa ketika ketiganya baru saja masuk, Dikta segera mendekat berniat menjaili gadis kecil itu.

"Bammm!" Teriak Dikta berusaha mengejutkan Samira yang sedang fokus dengan kartun di televisi.

Samira menatap datar Dikta, Ia sama sekali tak terkejut "Kak Dikta apaan sih?"

"Yahh kamu kok nggak kaget sih?" Kata Dikta berpura-pura kecewa

"Orang nggak boleh bohong kata Bunda, Masa Samira harus pura-pura kaget sih?"

"Anak pinter, jangan dengerin dia!" Reza menepuk pelan kepala adik Samuel itu, Lalu mengedarkan pandangannya ke penjuru ruangan, Rumah sebesar ini terlihat sepi walaupun ia menemukan beberapa asisten rumah tangga yang sedang melakukan pekerjaannya "Kakak kamu mana?" Tanya Reza.

"Kak Sam lagi istirahat di suruh bunda mungkin dia ada di kamarnya,"

"Bunda kamu?"

"Bunda lagi di taman, Ngurusin bunga,"

"Siang-siang gini?"

Samira mengangguk polos, Mereka bertiga memilih duduk di sofa saja ikut menyaksikan kartun si kembar upin-upin yang sedang di tonton oleh Samira sekaligus menunggu Novita atau Samuel yang turun.

Ketiganya keasikan bahkan Dikta sudah memegang wadah cemilan Samira, Novita yang muncul dari pintu kaca samping rumah yang menghubungkan langsung dengan Kolam berenang dan Taman samping terkejut melihat ketiga teman Samuel yang terlihat tertawa dengan putrinya.

"Kalian datang?"

Ketiganya terkejut tersenyum masam menatap Ibu Samuel "Halo Tante,"

"Sam lagi istirahat, Kalian bisa ke atas" Novita berusaha tersenyum.

"Lo aja deh Pel, Kita tunggu Lo sini," kata Dikta mendorong Pelangi kearah tangga.

"Nah bagus kalau Pelangi, Dia pasti cepat bangun itu," goda Novita lagi-lagi membuat Pelangi merasa malu.

--------

Pelangi membuka pelan pintu kamar Samuel, Benar kata Bundanya Pria itu sedang istirahat, Pelangi merasa bingung sendiri apakah ia harus membangunkan Samuel atau ia turun saja dan mengatakan bahwa Samuel sedang tertidur pulas.

Pelangi menggelengkan kepala, Ia berniat ke bawah saja, Samuel mungkin butuh istirahat itu yang ada di dalam pikirannya.

"Lo mau turun?" Suara Serak Samuel terdengar, Juga tubuh pria itu yang berusaha untuk duduk, mengehentikan pergerakan Pelangi yang berniat untuk keluar saja.

"Istirahat aja, Maaf gue ganggu,"

"Sini, duduk!" Samuel menunjuk samping tempat tidurnya.

Pelangi berjalan mendekat duduk pada sisi tempat tidur Samuel.

HoPe✔️Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang