*19*

1.4K 61 5
                                    


Miko berlari sekuat tenaga ketika mendengar dari salah satu perawat di rumah sakit kalau baru saja Samuel di tangani di UGD.

Dengan cepat ia membuka ruangan yang sudah berapa kali ia berada di dalam sini guna menjaga Samuel ketika pria itu kembali di rawat.

Ia segera menghampiri sepupunya itu tanpa menyadari bahwa di dalam ruangan tersebut terdapat dua orang yang sedang duduk di sofa.

"Miko?" Alexandre memanggil Miko siapa tahu ia salah orang.

Miko menoleh ia merasa heran melihat kedua orang itu.

"Om?"

Dari pandangan Miko saat ini ia melihat Alexandre juga Novita wanita itu beberapa kali mengusap matanya karena air mata yang selalu saja keluar, dalam hati Miko mengucapkan apakah mereka sudah tahu tentang apa yang selama ini Samuel sembunyikan.

Miko tersenyum kaku lalu berjalan menyalami tangan Om dan tantenya tersebut.

"Kamu udah besar ya?"

"Iya om!" Jawab Miko seadanya.

"Samuel juga udah gede, tanpa Om lihat perkembangaannya."

"Apa kata dokter tadi?" Tanya Miko tak sabaran.

"Katanya dia demam dengan kecapean!"

"Itu aja?"

Alex mengangguk hanya itu yang ia dengar dari dokter yang menangani anaknya tadi. "Bunda nya sempat kaget tadi, pas dia mimisan!"

"Ada yang harus Miko sampaikan!"

Alexandre cukup serius, dari raut wajah keponakannya menyiratkan bahwa itu adalah informasi yang penting.

"Samuel nggak mau bilang sama kalian!  Sebenarnya Samuel..."

"Bang!" Miko merasakan jas dokternya di tarik oleh seseorang sebelum ucapannya benar-benar ia selesaikan itu adalah Samuel Miko mengepalkan tangannya, lagi-lagi ia kalah dengan bocah itu.

Novita yang mendengar suara puteranya langsung saja berdiri dan menghampiri "Ada yang sakit Sam?" Tanya Novita,Samuel menggeleng membuat Novita menghela nafas panjang.

"kamu istirahat aja dulu, Demam kamu tinggi banget!"

"Sam boleh minta tolong?"

Novita mengangguk.

"Kalian boleh keluar dulu, Papa juga ada yang harus Sam bicarakan sama Bang Miko!"

Novita mengerti ia segera menarik lengan suaminya setelah tangannya bergerak mengelus rambut hitam Samuel, lalu berjalan keluar.

Setelah di rasa sudah aman Samuel segera duduk, mengabaikan rasa pusing yang kembali menyerang kepalanya.

"Tiduran aja!" Perintah Miko.

"Gue udah bilang, jangan tanya orang tua gue!"

"Dia berhak tahu!"

"Nggak;"

"Sammmm!" Miko berteriak, peduli setan dengan suaranya yang akan terdengar sampai luar.

"Pada akhirnya gue bakalan pergi juga, dan itu bahkan lebih menyakitkan jika mereka tahu sekarang!" Kata Samuel lirih, Hal yang paling ingin ia sembunyikan, Ia tak ingin ada air mata dan kesedihan hidupnya sudah cukup rumit ia tak ingin ikut memperumit hidup orang lain apalagi orang tuanya.

"Dia orang tua Lo!" Balas Miko dengan lirih Pula, Ia sudah muak dengan apa yang ia sembunyikan.

"Gue yang bakalan kasih tahu mereka, tapi nggak sekarang!"

HoPe✔️Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang