PROLOG [ REMAKE ]

1.6M 73.6K 14.4K
                                    

Eyyow, it's me Geladis!
⚠️ follow sebelum baca ⚠️

-----

     "Terima!"

     "Terima!"

     "Terima!

     Istirahat pertama baru saja di mulai, kebisingan terjadi. Gemuruh langkah larian siswa-siswi SMA Batavia yang malah berbalik arah melawan kantin. Ternyata lapangan upacara lebih menarik di mata mereka untuk saat ini.

     Magma—cowok yang sedang berjalan gontai dengan tangan kanan yang di masukkan kedalam saku celana abu-abunya. Melirik ke lapangan sekilas, ada kerumunan anak-anak Batavia di sana. Terutama anggota OSIS. Baik cewek mau pun cowok menyoraki kata 'terima' secara bersamaan.

     Karena itu menyangkut nama OSIS, Magma hanya mengangkat bahu acuh. Bukan urusannya dan dia juga tidak ingin tahu kehebohan yang terjadi. Palingan acara tembak-tembakkan anak OSIS untuk murid baru kelas 10 tahun ini. Biasanya sih, salah satu anggota OSIS akan naksir pada juniornya kelas 10 yang mereka latih tadi, dan berakhir di ajak pacaran. Sudah biasa. Bagi Magma, itu benar-benar hal yang NORAK.

     Magma akhirnya memasuki kantin. Hal itu sempat menjadi sorotan adik kelas beberapa saat.

     Diabaikan. Dia melihat teman-temannya yang sedang makan bersama cewek-cewek kelas 12, Kakak kelas mereka.

     "Hai, Mag!" Seorang cewek berpita biru tersenyum manis padanya.

     Magma tersenyum tipis. "Hai." Ia pun langsung duduk di sebelah cewek itu, dengan sekali rangkulan saja, Magma langsung mencium pipinya sekilas.

     "WHAT THE.. FUCK?!"

     Sekelebat delikan mata elang itu langsung menoleh ke belakang. Ada beberapa orang perempuan yang membelalak, namun kemudian terbata-bata mengalihkan pandangan dan segera membayar pesanan mereka. Tampak sekali kepura-puraannya dalam bertingkah. Mereka gugup. Berarti tadi mereka kaget memang karena Magma yang mencium Cindy di sebelahnya.

     Cindy hanya tertawa melihat Magma. Ia menangkup pipi cowok itu agar kembali menatapnya. "Udah lah. Mungkin mereka masih kelas 10." Ujar Cindy menenangkan.

     "Harusnya tadi gue langsungin ke sini aja kali ya." Mata Magma menatap kedua bibir Cindy. Mengusapnya dengan sensual.

     "Ettss. Nggak boleh. Belom jadian." Cindy menjulurkan lidah. Dia menjauhkan wajahnya agar itu semua tidak kejadian. Sebenarnya sih, itu hanya alibi saja. Sindiran yang tersirat, Cindy mau Magma segera memberinya kepastian. Lelah saja, sudah cukup lama dekat dengan Magma, namun Magma menggantungkan hubungan mereka.

     "Hm. Bener juga sih." Jawabnya dengan acuh, lalu dengan santainya Magma beranjak ke teman-temannya dan langsung mengobrol asyik. Dia tidak sadar bahwa respons itu sudah membuat Cindy membungkam di tempatnya.

-----

     "AAAAA AYO DONG DI TERIMAAA!!"

     "NGESHIP BANGETTT. CANTIK AMA GANTENG."

      "KAPTEN FUTSAL LAGI!!"

      Tau rasanya ketika kamu naksir Kakak kelas yang melatihmu selama masa PLS terlaksana, diam-diam mencuri pandang dan menyimpan rasa padanya, dan kemudian di hari pertama kamu masuk sekolah, kakak kelas itu membawakanmu sebuket bunga, bersimpuh di hadapanmu, dan menyatakan cintanya!

     Glora Checillia. Gadis beruntung yang menerima takdir ini. Dia benar-benar tidak percaya bagaimana ini bisa terjadi. Seluruh badannya memanas, saat kapten futsal ini menyatakan cinta begitu saja padanya. Di depan umum? Patut di acungi jempol keseriusannya.

MAGMATempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang