Double A | BAB 6.

18K 436 5
                                    

Happy reading dears

*****

Saat Azmi melarikan diri dari tragedi itu, ia berpas-pasan dengan tante Sonya,sang mertua barunya.

"Mau kemana Azmi?"

"Tidur ma,"

"Loh, mau tidur kok jalan keluar?"

"Mau tidur disofa ma,"

"Kok tidur disofa? Kalian itu udah menikah. Jadi ya gakpapa kalo kalian tidur satu ranjang, toh kalian juga udah sah."

"Tapi Annia yang nyuruh ma,"

"Pokoknya gak ada, kamu harus tidur di kamar sama Annia, biar mama yang marahin Annia."ucap mama mertuanya.

Mama Annia berjalan menuju kamar Annia yang di ikuti oleh Azmi dengan tampang senyum yang tak dapat dimengerti.

Ceklek

Annia sudah hampir menuju mimpi indahnya dengan posisi tengkurap.

"Annia!!" teriakan mamanya langsung menggelegar memenuhi kamar itu.

"Apa sih ma?" ucap Annia dengan mengubah posisi tidurnya dan membuka matanya malas.

"Kamu ini kebangetan banget ya? kamu suruh suami kamu tidur disofa luar? Apa kata tetangga kalo mereka tau? Pasti mereka akan bilang kalo mama gak bisa ngurus kamu.
Mama gak mau tau, kalian harus tidur satu kamar!"
ucap tante Sonya panjang kali lebar.

"Ma.. gak papa kok kalo Azmi harus tidur disofa," balas Azmi.

"Tuh kan ma, dia aja mau,"
balas Annia dengan bibir yang cemberut.

"Pokoknya mama gak mau tau ya, kalian harus tidur sekamar!." ucap Mama Annia sembari berjalan keluar kamar dan menutup pintu kamar Annia.

"Lo denger sendiri kan?" ucap Azmi.

"Iya, iya. bawel amat jadi cowok." ucap Annia.

"Lo yang bawel!" kesal Azmi.

"Kakak!!!"

Shit!

Azmi merangkak naik ke atas kasur dan berbaring disebelah Annia,namun Annia membelakangi Azmi.

"Jangan macem-macem ya,tidur aja.jangan berfikir yang nggak-nggak."

"Iih, PEDEAN!" ucap Azmi dengan mulai menutup matanya.

"Seandainya saja lo tau dan sadar dengan keadaan ini.pasti semua keadaan yang terjadi ini bakal sebaliknya." ucap Azmi dalam hati dan menutup matanya.

******

Sinar mentari melesak masuk ke dalam kamar Annia dan Azmi.

Annia mengerjapkan matanya dan melihat ke sekelilingnya, dan betapa terkejutnya dia, bahwa dia tidur di atas lengan Azmi.
Ia sangat terkejut dan dengan otomatis dia duduk dan mencubit lengan Azmi agar si empunya bangun.

"Apa sih, kok nyubit-nyubit." ucap Azmi dengan mengelus tempat yang di cubit dengan Annia. Sungguh sakit cubitan itu.

"Kakak yang apa-apaan, kakak sengaja kan taruh kepala Annia di lengan kakak?" ucap Annia sambil berdecak pinggang.

"Iih, gue gak sadar, kan tidur. Mungkin kamu yang tidurnya lasak,mangkanya sampai ke lengan Gue."

Perkataan Azmi berhasil membuat wajah Annia memerah blushing,walaupun ia berkata dengan wajah yang datar.

"Iih.. Au ah." ucap Annia turun dari kasur dan dengan cepat melangkahkan kakinya menjauh.

Baru saja Annia ingin melangkah masuk ke kamar mandi, ia dikejutkan dengan seseorang yang menyerobot masuk duluan ke dalam kamar mandi, orang itu tak lain adalah suaminya sendiri.
Dengan wajah tak bersalah ia menutup pintu kamar mandi dengan cepat dan hampir mengenai wajah Annia.
Annia pun berdecak kesal dan ia memutuskan untuk mengalah daripada harus berdebat dengan Azmi di pagi hari seperi ini.

"Dasar manusia Gaje!" teriak Annia dari luar kamar mandi.

****

Annia berdiri di balkon kamarnya, menunggu Azmi keluar dari kamar mandi sembari menikmati pemandangan pagi hari dari sana.

Annia mulai teringat kejadian saat dimana dirinya bangun tidur dengan berada di rangkulan Azmi.

Annia takut, bahwa nanti terjadi suatu hal yang akan membuat ia dipanggil "Bunda" pada umur yang masih muda. Maka dari itu ia mulai berfikir keras, bagaimana caranya agar hal itu tidak terjadi, paling tidak BELUM TERJADI.

Pada saat Annia mendapatkan pemikiran yang menurutnya ide cemerlang, ia pun berlari masuk ke dalam kamar nya dengan tergesa ia mencari Suaminya.

Saat ia menemukan sosok seseorang yang baru selesai mandi berdiri di depan kamar mandi dengan hanya menggunakan handuk, dengan spontan Annia terkejut, berteriak dan menutup matanya. Mendengar teriakan Annia, Azmi ikut terkejut.

"Kakak ngapain coba berdiri disitu,mana cuma pake handuk lagi!" ucap Annia dengan masih menutup matanya.

"Namanya juga baru sudah mandi," ucap Azmi masih dengan nada datarnya.

Annia sempat melihat tubuh suaminya yang sixpack, rambut yang masih basah dan otot di lengan nya menambah ketampanan seorang Azmi. Hal itu membuat detak jantung Annia begitu cepat, seperti tengah lomba lari. Wajahnya pun blushing.

"Besok-besok kalau mau mandi, ganti bajunya di kamar mandi aja."

"Iya, iya." ucap Azmi sembari menggaruk tengkuknya yang tak gatal.

"Lo keluar dulu deh, gue mau pake baju." sambung Azmi.

"Kakak aja yang ganti bajunya di kamar mandi," ucap Annia masih menutup matanya dengan kedua telapak tangan.

"Gak. Lo yang keluar." ucap Azmi memaksa.

"Kakak aja!"

"Lo keluar atau mau gua cium?" ucap Azmi mengancam.
Dalam telapak tangan Annia,mata Annia melotot terkejut. Jujur saja,jantungnya semakin cepat berdetak.

"Iiih, jangan!! ciuman pertama Annia itu masih tersegel ya." ucap Annia dengan bangganya.

Mendengar ucapan annia, Azmi melangkah mendekati Annia, dengan maksud agar ia takut dengan ancaman yang ia berikan.
Melihat hal itu dari celah jarinya, Annia pun angkat bicara.

"Iya, iya, Annia keluar. Nanti temui Annia di meja makan, ada yang ingin Annia tanyakan." ucap Annia sembari berjalan cepat menuju pintu kamarnya.
Namun ucapannya tak digubris oleh Azmi.

-----------------------------------
Hayooo... Apa ya yang ingin ditanyakan oleh annia kepada si wajah tembok?hehe..

Jangan lupa tinggalkan jejak ya guys 😘

Luvluv untuk kalian

Salam
PutriKaloka



D o u b l e A | TERBITTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang