WAJIB FOLLOW TERLEBIH DAHULU!!!
U17+⚠
~Annia Ganisha Robert~
Kisah cinta yang tak ada ujungnya.
Gadis berusia sembilan belas tahun ini yang dijodohkan kepada lelaki kaku, datar dan dingin.
Namun siapa yang menyangka bahwa lelaki yang dijodohkan ke...
Sepeninggal Alvin, Azmi mendudukkan dirinya di kursi yang awalnya diduduki oleh Alvin. Azmi memandang wajah Annia yang terlihat sangat tenang sekali, begitu pucat. Azmi menghela nafas, apa yang telah ia lakukan selama tiga hari lalu? Ia sama sekali tidak memikirkan Istrinya,suami macam apa Azmi ini.
Azmi menggenggam tangan Annia, perasaannya menghangat saat ia merasakan hangat tangan annia yang lemas itu. Azmi mengangkat tangan Annia dan meletakkannya di pipinya sendiri, membayangkan apabila hal itu memang Annia sendirilah yang melakukannya, bukan dirinya. Tanpa sadar air matanya yang sudah ia tahan sedari tadi jatuh dengan begitu saja, terlintas kenangan kenangan indah dirinya bersama Annia yang terputar kembali layaknya sebuah Film.
Flashback on
Annia dan Azmi tengah duduk di kursi pinggir taman, menikmati akhir pekan yang indah itu. Mereka tengah berlibur ke rumah grandma Annia di Inggris. Annia masih sibuk dengan ice cream yang ada di tangannya, sedangkan Azmi sibuk mendengarkan lagu yang ia dengarkan dari earphone yang menyumbat telinganya.
Angin berhembus pelan, menerpa pipi chuby Annia, membuat beberapa rambutnya beterbangan. Suasana Negara Inggris itulah yang membuat Annia ingin terus tetap berada disana. Setelah ice cream nya habis, Annia mulai melirik ke arah Suaminya yang sibuk berkutat dengan Earphone di telinganya. Dengan jahil Annia menarik Earphone itu dan berteriak sekencangmya di telinga Azmi hingga si empunya merasa telinganya berdengung.
"Annia, jangan begitu, telingaku berdengung," ucap Azmi mematikan Ponselnya. Annia hanya tertawa terbahak bahak melihat respon dari suaminya itu. mendengar tawa Annia, Azmi bersungut sebal, mencubit hidung Annia hingga memerah.
"excuse me," ucap seseorang dari belakang tempat duduk Annia dan Azmi, sontak saja dua sejoli itu menoleh kebelakang dan mendapati dua orang gadis berjalan menghampiri tempat mereka dengan menyodorkan ponsel.
"can we take a picture with you?" Ucap salah satu gadis yang memegang ponsel. Azmi menautkan alisnya.
"take pictures with me?" tanya Azmi kepada gadis itu dan tanpa menunggu lama gadis itu menganggukkan kepala antusias.
Azmi menoleh ke arah Annia seakan akan meminta persetujuan,namun belum sempat Annia mengucapkan sepatah kata, gadis itu sudah menarik lengan Azmi untuk berfoto bersama mereka.
"Thanks, you are very handsome!" gemas gadis itu dengan melambaikan tangan sebelum melangkah pergi. Azmi menggaruk belakang kepalanya yang tak gagal, sekarang ia berada dalam masalah besar!
Azmi mendudukkan tubuhnya di tempat semula, memandangi wajah Annia yang bersungut masam. Azmi mencolek pipi Annia dengan gemas.
"Jangan merengut gitu dengan suami, nanti kualat loh," ucap Azmi dengan nada mencibir. Annia semakin cemberut mendengar ucapan Azmi.
"KAK AZMIII!!!"
"Bukannya dibujuk, eh malah ditambahin!"
"Dasar! Kulkas berjalan!!"
"Aspal Jakarta!!"
Mata Azmi membulat sempurna mendengarkan cibiran Annia barusan.
"Apa katamu??" Ucap Azmi sembari mencubit pipi Annia gemas. Annia berteriak kesakitan akibat cubitan itu.
"Wajahku semulus ini dan kamu mengejekku dengan "aspal Jakarta?"hem?"
Annia bersungut sebal sembari mengusap pipinya yang memerah akibat cubitan Azmi, Annia membuang muka, ia tak mau melihat wajah Azmi. Menyadari akan hal itu, Azmipun menarik bahu Annia hingga ia bersandari di bahu kekar miliknya. "MINE!" ucap Azmi dengan mengecup kening, pipi, beserta bibir merah milik Annia. Seketika wajah annia kembali memerah, bukan karena marah, melainkan karena perilaku manis Azmi.
Lama mereka duduk disana, hingga melintas sebuah badut dengan kostum ice cream yang sangat lucu, Annia tertawa terbahak bahak melihat badut itu yang tengah membawa balon di salah satu tangannya.
"Mau foto sama baduuuut," rengek Annia menarik lengan jaket yang digunakan Azmi. Azmi mengeluarkan ponselnya dan...
Cekrekkk...
Azmi memotret wajah Annia yang tengah menyunggingkan senyum yang nyaris tertawa karena saat itu sang badut meloncat-loncat di hadapannya.
Ups! Gambar ini tidak mengikuti Pedoman Konten kami. Untuk melanjutkan publikasi, hapuslah gambar ini atau unggah gambar lain.
Azmi tersenyum melihat hasil Potretnya. Annia terlihat sangat cantik dengan rambut yang di urai dan dijepit pada pinggirnya. Menyadari akan apa yang dilakukan Azmi, Annia merebut ponsel suaminya. Saat ia melihat fotonya sendiri, Annia tersenyum malu.
"Cantik..." Ucap Annia memberi penilaian pada dirinya sendiri. Azmi hanya mengacak puncak kepala sang istri dengan gemas dan kembali mengecup puncak kepala Annia.
"Kak, Annia mau foto sama Badut ice cream itu!" pinta Annia, dan tanpa menunggu lama, Azmi pun menyanggupinya.
Annia berlari kecil mengejar sang badut sembari berteriak.
"BADUUUUUT!!!! I LOVE YOU SO MUCH!!!"
Badut yang Annia maksud itu memutar tubuhnya yang gembul karena memakai kostum,melihat seorang wanita yang tengah berlari kecil menghampirinya. Dengan senang hati ia merentangkan tangannya untuk memeluk Annia.
Setelah beberapa kali Azmi memotret Annia bersama badut itu, Annia masih tidak ingin beralih, Annia membayangkan seandainya saja ada ice cream yang sebesar badut itu. Tanpa sadar, Annia mengangkat lengan sang badut dan hendak mengigitnya, sontak saja sang badut terkejut dan ketakutan. Badut dengan kostum ice cream itu berlari meninggalkan Annia.
"BADUUUUUT!!! JANGAN TINGGALIN ANNIA... ANNIA MASIH MAU FOTO!!" Annia ikut mengejar Sang badut yang tengah berlari berputar putar, Azmi hanya menggelengkan kepalanya melihat aksi sang Istri.
Annia menghentakkan kakinya karena kesal dengan ulah sang badut yang terus berlari saat dikejar olehnya.
"BADUUUUTTT!!! ANNIA SUMPAHIN, ANNIA TAMBAH CANTIK,DAN BADUT JADI GEMBUL!!!"
"BADUUUUTTTTT!!!! ANNIA MASIH MAU FOTO!!"
"NANGIS NTAR ANNIA!!!"
Azmi terkekeh melihat tingkah sang istri dengan sesekali memotretnya. Wajah Annia sangat menggemaskan apabila sedang merajuk seperti sekarang.
Flashback off
"Annia, sadarlah... Aku rindu dengan iris mata birumu, aku rindu dengan pelukanmu, aku rindu celoteh mu sayang,.. Kumohon... Sadarlah," Batin Azmi dengan berurai air mata, lagi lagi ia menangis.
"Kau mencintaiku kan? Kumohon sayang, sadar.. Dan peluk aku dengan tangan mungilmu,.. Kumohon sayang... ..."
Azmi terus menangis hingga Ia lelah dan tertidur dengan masih menggenggam tangan Annia,berharap saat ia membuka matanya, ia telah mendapati senyum manis istrinya itu.