Selamat membaca dear**
Budayakan Vote sebelum membaca!
_________________________________
Rumah sakit, pukul 20.00 Wib.
Kebahagiaan terpancar di wajah Annia saat melihat senyum suaminya kembali merekah.
Azmi terus menggenggam tangan Annia, seakan-akan tidak ingin melepaskannya.
Lama mereka melakukan aktifitas saling memandang hingga tante Sonya datang bersamaan dengan Chika.
"Sayang..." ucap tante Sonya memeluk putrinya dengan begitu erat.
"Ma, Annia nya tercekik." ucap Azmi mengingatkan. Tante Sonya terkekeh pelan.
"Maaf mama tadi lagi sibuk ngurusin Anak kalian,"
Tante Sonya mendudukkan dirinya di kursi yang diberikan oleh Azmi.
"Emang susternya kemana tan?" tanya Chika yang menggandeng tangan sean, anaknya.
"Ada sih, cuma tante gak bolehin dia ngerawat cucu tante."
Annia dan Chika membulatkan matanya mendengar pernyataan yang diucapkan oleh mama nya.
"Tapi... Mama disuruh keluar, katanya cucu mama mau tidur. Padahal mama masih mau main sama cucu mama."
Chika dan Annia bernafas lega, perilaku mamanya itu membuat Mereka menahan nafas.
Tante Sonya dan Chika sedang berbincang-bincang saat Azmi kembali duduk di sebelah Annia setelah menyelesaikan tugasnya di toilet.
"Kak, Anak kita dimana?" tanya Annia dengan wajah sumringah.
"Diruangannya,"
"Bawa Annia kesana, Annia mau lihat anak kita," pinta Annia,namun Azmi menggelengkan kepalanya.
"Udah denger kata mama kan? Anak kita sedang istirahat."
"Tapi An..."
"No tapi-tapian, sayang!" ucap Azmi gemas mencubit pipi Annia.
Annia kesal bukan main.
"Halo tante Annia," sapa Sean dengan sebuah senyuman terukir di wajahnya.
Sean adalah anak dari Chika dan Bravo, memiliki rambut cokelat dan mata yang hitam pekat. Ia berusia empat tahun, namun bicaranya sudah sangat lancar.
Annia terkejut dengan sapaan Sean, menjawabnya dengan sedikit tersenyum. "Halo juga, Sean."
"Apakah tante baik-baik saja?"
Annia menganggukkan kepalanya sebagai jawaban dari pertanyaan Sean.
"Sean, lancar sekali bahasa Indonesia mu, siapa yang mengajarkan?" tanya Annia yang memperhatikan wajah Sean yang begitu manis.
"Grandma Sinta yang mengajarkannya,"
Annia tercekat. Ia salah tingkah mendengar jawaban Sean yang pastinya terdengar oleh Azmi yang tengah duduk di sebelahnya. Di tatapnya wajah Azmi yang perlahan berubah menjadi sendu.
"Tante,..." panggil Sean mengalihkan pandangan Annia yang semula memandang Azmi. Annia pun menjawab panggilan Sean.
"Iya,Sean?"
"Ngg.... Apakah boleh Sean memanggil tante dengan sebutan tante cantik?" Sean meremas bajunya seakan-akan gugup mengajukan pertanyaan itu.
Sontak saja Annia tersenyum, "Tentu saja boleh, Sayang."
Sean bernafas lega permintaannya dibolehkan. "Terimakasih,tante cantik." ucap Sean dengan menyunggingkan senyuman. Annia pun membalasnya.
"Sean, ayo kita pulang." ajak Clara menghampiri Sean yang tengah berbincang dengan Annia.
Sean pun mengangguk.
"Mama mengajak Sean pulang, See you... Upss, sampai jumpa tante cantik."
KAMU SEDANG MEMBACA
D o u b l e A | TERBIT
RomanceWAJIB FOLLOW TERLEBIH DAHULU!!! U17+⚠ ~Annia Ganisha Robert~ Kisah cinta yang tak ada ujungnya. Gadis berusia sembilan belas tahun ini yang dijodohkan kepada lelaki kaku, datar dan dingin. Namun siapa yang menyangka bahwa lelaki yang dijodohkan ke...
