"Ini hanya hal kecil. Apalagi yang lebih besar dari ini. Apakah rambutmu akan dipenuhi bunga bunga cinta?"
(Azmi~)Angin berhembus lembut menerpa wajah Annia yang menyembul dari kaca jendela mobil. Bibirnya terus mengerucut, ia terus memutar bola matanya dan mendengus kesal.
Bagaimana tidak? Annia yang sangat cinta akan ice cream tidak diperbolehkan untuk memakan makanan kesukaannya itu. Jangankan untuk memakannya, memegangnya saja tidak boleh.Flashback on
"Kak, Annia mau beli ice cream itu!" pekik Annia menahan lengan Azmi sembari menunjuk lemari es besar yang terpampang di depan toko yang ada di dalam Mall yang mereka masuki.
"Jangan," cegah Azmi dengan kembali berjalan menggandeng tangan Annia. Namun Annia tetap di tempatnya, tidak berkutik sedikitpun.
Azmi menolehkan wajahnya kebelakang, dilihatnya Annia yang tengah menatap memelas dengan wajah Baby face nya."Boleh ya, satuuuuu aja. Ya, ya, ya??" bujuk Annia dengan memeluk tangan Azmi. Lelaki berhidung mancung itu tetap pada ucapannya untuk mencegah Annia memakan es. Azmi menghela nafasnya, memutar bola matanya jengah.
"No, sayang!! Nanti kamu sakit dan nular ke Arusha dan Shashi." cegah Azmi dengan menunjuk-nunjuk lemari es yang sedari tadi dilihat oleh Annia.
"Tapi kan.... kalau satu juga gak bakalan sakit," jawab Annia dengan bibir yang mengerucut kedepan.
"Ya, ya, ya??" cicit Annia dengan menganggukkan kepalanya. Azmi kembali menghela nafas.
"Tidak, tidak, tidak."
Azmi menarik tangan Annia untuk segera keluar dari Mall itu untuk menghindari keinginan Annia dengan sekuat tenaga, tetapi wanita itu malah melepaskan genggaman tangan Azmi dan langsung berlari ke arah kulkas es yang seakan-akan terus memanggil namanya.
Mata Annia berbinar melihat tumpukan es di dalam lemari itu. Ia menempelkan jarinya disana dan menunjuk-nunjuk beberapa jenis es yang sangat ia gemari. Namun saat Annia hendak membeli...
"Pak,. Annia ma---"
"Maaf pak gak jadi."
Ucapan Annia terpotong oleh Azmi yang langsung menariknya menjauh dari lemari kulkas dan si pemilik toko yang sudah siap memegangi kresek.
Dengan mengerahkan tenaganya, Azmi menarik Annia yang tidak mau melangkahkan kakinya dari tempat itu, ia membiarkan dirinya diseret paksa oleh Azmi.Sang pemilik toko menggelengkan kepalanya, "Kakak beradik yang aneh!" serunya.
Flasback off
Mata elang Azmi terus melirik ke arah Annia yang masih merajuk akibat kejadian di Mall tadi, padahal tujuan mereka kesana hanya ingin membeli beberapa peralatan untuk Arusha dan Shashi. Azmi tidak menyangka bahwa akan seperti ini kejadiannya.
Annia terkejut saat mobil yang ia tumpangi menepi dan berhenti di sebuah toko yang menjual berbagai macam jenis ponsel. Ingin sekali bibirnya bertanya 'Kenapa kesini?' namun ia masih terlalu gengsi, mempertahankan sikapnya sedemikian rupa.
"Turun," ucap Azmi membuka pintu untuk Annia, entah sejak kapan lelaki itu keluar dari mobil. Sudah seperti super Dede saja.
Annia tidak menggubris ucapan Azmi, bahkan ia malah lebih menyamankan duduknya.
"Turun,sayang." ulang Azmi sembari melepaskan Seabelt Annia.
Kali ini tidak ada wajah yang bersemu merah, padahal jarak antara wajahnya dengan wajah Azmi sangatlah dekat sekali.
![](https://img.wattpad.com/cover/183673166-288-k593530.jpg)
KAMU SEDANG MEMBACA
D o u b l e A | TERBIT
RomanceWAJIB FOLLOW TERLEBIH DAHULU!!! U17+⚠ ~Annia Ganisha Robert~ Kisah cinta yang tak ada ujungnya. Gadis berusia sembilan belas tahun ini yang dijodohkan kepada lelaki kaku, datar dan dingin. Namun siapa yang menyangka bahwa lelaki yang dijodohkan ke...